Jakarta (ANTARA) - Bupati Karawang Aep Syaepuloh dan jajaran menyambut langsung kunjungan kerja Pimpinan MPR RI untuk napaktilas ke rumah pengasingan Proklamator RI Soekarno-Hatta di Rengasdengklok dalam rangka memperingati HUT Ke-80 RI di Rumah Dinas Bupati Karawang, Jawa Barat, Rabu.
Kunjungan MPR RI tersebut dipimpin langsung oleh Ketua MPR RI Ahmad Muzani, dan para Wakil Ketua MPR RI lainnya yakni Hidayat Nur Wahid, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas), Bambang Wuryanto, Abcandra Muhammad Akbar Supratman, dan Rusdi Kirana.
Adapun penyambutan itu dilakukan Aep bersama Wakil Bupati Karawang Maslani, Ketua DPRD Karawang Endang Sodikin, Dandim 0604 Karawang Letkol Inf Naryanto, Kapolres Karawang AKBP Fiki Novian Ardiansyah, Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Karawang Dedy Irwan Virantama, dan Sekretaris Daerah Asep Aang Rahmatullah.
Baca juga: Pimpinan MPR: Peran orang tua penting tingkatkan kualitas kesehatan
Baca juga: Pimpinan MPR salurkan mobil tanggap bencana untuk warga Jakarta
"Agenda pimpinan Ketua MPR hadir ke Karawang, yang ke satu napak tilas di mana hari jadi Indonesia yang ke-80," kata Aep.
Aep menjelaskan para pimpinan MPR RI itu nantinya akan melakukan napak tilas ke rumah bersejarah peninggalan Djiauw Kie Siong di Rengasdengklok yang pernah disinggahi Proklamator RI Soekarno-Hatta saat diasingkan oleh golongan muda pada 16 Agustus 1945 untuk mendesak diproklamirkannya kemerdekaan RI.
"Akan melihat rumah singgah Pak Soekarno dan Bung Hatta tentunya pada tanggal 16 Agustus waktu itu di bawa para pemuda ke Karawang," ucapnya.
Untuk itu, dia menyampaikan Pemerintah Daerah Karawang pun mengapresiasi atas kunjungan Pimpinan MPR RI untuk napaktilas ke rumah pengasingan Proklamator RI Soekarno-Hatta di Rengasdengklok itu.
"Kami sebagai Pemerintah Daerah Kabupaten Karawang tentunya mengapresiasi yang sangat luar biasa," kata dia.
Pewarta: Melalusa Susthira Khalida
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
