Jakarta (ANTARA) - PT Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk (BRI) meyakini Program Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP) yang diluncurkan pemerintah belum lama ini memiliki potensi besar menjadi lokomotif atau penggerak ekonomi kerakyatan di Indonesia.
Direktur Utama BRI Hery Gunardi menyampaikan bahwa peluncuran KDMP oleh Presiden RI Prabowo Subianto merupakan momentum penting dalam membangun fondasi ekonomi kerakyatan yang inklusif dan berkelanjutan.
“BRI menyambut inisiatif ini dengan penuh komitmen dan optimisme. Sebagai bank yang tumbuh bersama rakyat, BRI meyakini KDMP akan menjadi tonggak penguatan ekosistem ekonomi desa berbasis kerakyatan dan gotong royong,” kata Hery dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.
Melalui sinergi layanan keuangan, pendampingan usaha, serta pemberdayaan masyarakat desa, Hery mengatakan bahwa BRI terus mendukung Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih untuk menciptakan lapangan pekerjaan dan meningkatkan kesejahteraan di tengah masyarakat.
Salah satu wujud nyata komitmen BRI dalam memberikan kemudahan dalam akses layanan keuangan bagi masyarakat desa yakni melalui kehadiran AgenBRILink yang terintegrasi dengan koperasi.
“Melalui layanan AgenBRILink tersebut koperasi dapat menjalankan berbagai transaksi keuangan, seperti setor dan tarik tunai, top-up, pembayaran tagihan, hingga cicilan. Layanan tersebut akan semakin memudahkan masyarakat dalam mengakses layanan keuangan dengan lebih dekat, murah, dan inklusif,” ujar Hery.
Dalam ekosistem yang terbentuk saat ini, AgenBRILink menjadi salah satu mitra strategis yang berperan aktif mendukung operasional KDMP. Hingga paruh pertama 2025, sebanyak 1,22 juta AgenBRILink telah tersebar di 67 ribu desa di seluruh Indonesia.
Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih mengusung pendekatan 7 in 1 Business Model yang terintegrasi. Ke depannya, menurut BRI, kemitraan ini akan terus dikembangkan seiring perluasan kolaborasi dengan berbagai BUMN.
Guna memastikan keberlanjutan KDMP, BRI sebagai berkomitmen menghadirkan pendekatan menyeluruh yang mencakup dua aspek utama, yakni pendampingan usaha dan akses solusi keuangan melalui inisiatif One BRI Solution.
Pertama, pada aspek pendampingan usaha, BRI menempatkan Relationship Manager sebagai single point of contact bagi koperasi, memberikan pendampingan operasional AgenBRILink, serta menyediakan pelatihan tematik dan platform digital edukasi untuk meningkatkan kapasitas kelembagaan koperasi secara sistematis.
Di sisi lain, pada aspek One Solution, BRI menyediakan akses pembiayaan usaha dan investasi, mendorong koperasi menjadi penyedia layanan keuangan formal melalui AgenBRILink, serta menghadirkan Qlola by BRI, platform manajemen keuangan terintegrasi untuk mendukung efisiensi operasional koperasi.
Kedua pendekatan ini telah dijalankan di sejumlah KDMP yang kini aktif di beberapa daerah, seperti di KDMP Hambalang (Bogor, Jawa Barat), KDMP Bumisari (Lampung Selatan), KDMP Cileunyi Wetan, KDMP Cangkuang Wetan (Bandung, Jawa Barat), serta KDMP Pangkah Wetan (Gresik, Jawa Timur).
Diberitakan sebelumnya, Presiden RI Prabowo Subianto meluncurkan kelembagaan 80 ribu unit Koperasi Desa dan Kelurahan (Kopdes/Kopkel) Merah Putih di Desa Bentangan, Wonosari, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Senin (21/7).
Dalam sambutannya, Presiden mengatakan bahwa koperasi merupakan alat bagi masyarakat dan bangsa yang memiliki kondisi ekonomi lemah untuk membangun kekuatan bersama.
Presiden mengibaratkan koperasi seperti seikat lidi, di mana satu batang lidi yang lemah tidak memiliki arti, tetapi ketika disatukan dalam jumlah banyak dapat menjadi alat yang bermanfaat dan kuat.
Konsep ini disebut sebagai cerminan dari semangat gotong royong dalam koperasi. Presiden menegaskan bahwa koperasi merupakan mekanisme untuk mengonsolidasikan kekuatan dari berbagai elemen ekonomi kecil agar dapat membentuk kekuatan ekonomi yang lebih besar dan solid.
Baca juga: BRI optimalkan program pendampingan untuk dukung Kopdes Merah Putih
Baca juga: BRI fasilitasi penyaluran BSU Rp1,72 triliun kepada 2,8 juta pekerja
Baca juga: BRI catat pembiayaan hijau capai Rp89,9 triliun pada triwulan I 2025
Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.