BPS sebut ekonomi Indonesia resilien di tengah dinamika global

1 hour ago 1
fundamental ekonomi di tanah air tergolong kuat dengan stabilitas makro ekonomi yang tetap terjaga

Padang (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) RI menyampaikan ekonomi Indonesia termasuk resilien di tengah dinamika serta ketidakpastian global yang terjadi sejak beberapa waktu terakhir.

"Kalau kita bandingkan dengan pertumbuhan ekonomi negara lain, di tengah dinamika global, ekonomi Indonesia relatif resilien," kata Kepala BPS RI Amalia Adininggar Widyasanti saat memberikan kuliah umum di Universitas Andalas (UNAND) Kota Padang, Sumatera Barat, Rabu.

Amalia menyebutkan pada Triwulan II 2025 ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 5,12 persen. Angka ini menunjukkan ekonomi Indonesia tumbuh stabil di kisaran 5 persen.

Hal ini sekaligus membuktikan bahwa fundamental ekonomi di tanah air tergolong kuat dengan stabilitas makro ekonomi yang tetap terjaga.

Sebagai perbandingan ekonomi Vietnam tumbuh 7,96 persen yang didorong industrialisasi, ekspor manufaktur dan investasi asing yang deras.

Sementara, Malaysia dan Singapura tumbuh 4,4 persen yang dipengaruhi ketergantungan perdagangan global, harga komoditas dan pelemahan ekspor elektronik.

Dalam kuliah umumnya, Amalia mengatakan sepanjang 1961 hingga hari ini, pertumbuhan ekonomi mengalami fluktuatif yang cukup beragam.

Dalam kaca mata ekonomi hal tersebut merupakan kondisi yang biasa. Sebagai contoh, pada 1963 atau berakhirnya masa Orde Lama, Indonesia pernah terkontraksi minus 2,24 persen. Namun di era Orde Baru tepatnya 1968 ekonomi tumbuh melejit hingga 10,92 persen.

"Kita tidak pernah membayangkan pada 1968 itu ekonomi Indonesia bisa tumbuh dobel digit, tapi itu terjadi," ujarnya.

Menurut dia, capaian positif itu bisa terjadi karena adanya sejumlah intervensi kebijakan yang sangat baik antara 1966 hingga 1968 yang terbukti berdampak pada pertumbuhan ekonomi sebesar 10,92 persen.

Kemudian pada 2020 ekonomi dunia tidak terkecuali Indonesia mengalami penurunan yang drastis. Di masa pandemi tersebut ekonomi Indonesia terkontraksi minus hingga 2,07 persen.

Seiring pulihnya pandemi COVID-19 serta intervensi kebijakan ekonomi yang membaik, ekonomi di tanah air mulai menunjukkan tren positif hingga mencapai 5,12 persen pada kuartal II tahun 2025.

Baca juga: Purbaya: Tak ada manipulasi angka pertumbuhan ekonomi oleh BPS

Baca juga: Sektor perumahan disebut berperan strategis dorong ekonomi nasional

Baca juga: Sektor perumahan disebut berperan strategis dorong ekonomi nasional

Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |