BPS RI : Pencatatan aktivitas ekonomi di Kepri perlu ditingkatkan

6 hours ago 3

Tanjungpinang (ANTARA) - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) RI Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan pencatatan dari aktivitas ekonomi di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) perlu ditingkatkan agar lebih tepat dan akurat, sehingga dapat menggambarkan denyut perekonomian secara faktual.

Dari pencermatan BPS, katanya, salah satu penggerak utama perekonomian Kepri ialah industri pengolahan. Ada sekitar 780 industri di Batam, namun yang baru terdata sekitar 70-an.

"Ke depan, kami akan bekerja sama dengan Pemprov Kepri dan Pemkot Batam agar bagaimana meningkatkan pencatatan aktivitas ekonomi yang lebih akurat," kata Amalia di sela pengukuhan Kepala BPS Kepri Margaretha Ari Anggorowati di Gedung Daerah, Tanjungpinang, Jumat malam.

Hal itu, menurutnya, berdasarkan pengalaman pencatatan aktivitas ekonomi di Kabupaten Bintan setelah kawasan ekonomi khusus (KEK) Galang Batang beroperasi dengan kegiatan ekspor alumina dan pengembangan investasi, terbukti industri pengolahan berkontribusi besar mendongkrak perekonomian Bintan pada triwulan I 2025, tumbuh sebesar 8,9 persen.

Sementara perekonomian Provinsi Kepri triwulan I 2025 tumbuh sebesar 5,16 persen, berada di atas rata-rata nasional sebesar 4,87 persen. Kepri berada di peringkat 13 dari 38 provinsi se-Indonesia.

"Sebenarnya Kepri punya potensi tumbuh di atas lima persen. Salah satunya itu tadi, pencatatan dari aktivitas ekonomi Kepri perlu ditingkatkan, sehingga bisa dilakukan intervensi kebijakan yang lebih tepat," ujarnya.

Selain itu, Amalia juga menyampaikan bahwa struktur ekonomi nasional mayoritas didorong oleh konsumsi masyarakat. Berbeda dengan Kepri, yang lebih didorong oleh net ekspor dan investasi.

Hal ini menandakan ekonomi Kepri lebih produktif daripada nasional, karena sumbernya sangat produktif.

Selanjutnya dari sisi produksi, lanjut Amalia, pertumbuhan ekonomi Kepri mayoritas didorong sektor industri pengolahan, konstruksi, serta ekspor dan impor.

"Posisi Kepri juga sangat strategis karena berbatasan langsung dengan banyak negara, sehingga sangat mudah menarik dan mengungkit pertumbuhan ekonomi lebih cepat yang sesuai target Presiden Prabowo, yaitu sebesar 8 persen," ujarnya.

Baca juga: BPS Kepri lakukan survei sosial ekonomi nasional di 417 blok sensus

Baca juga: BPS : Kenaikan harga komoditas awal tahun picu inflasi di Kepri

Baca juga: OJK Kepri gandeng BPS untuk survei tingkat literasi keuangan

Pewarta: Ogen
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |