Jakarta (ANTARA) - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memastikan siap menindaklanjuti dugaan ompreng atau food tray pada Program Makan Bergizi Gratis (MBG) mengandung lemak babi, dengan menyiapkan pengujian laboratorium.
“Badan POM akan menindaklanjuti isu ini dalam bentuk pengujian. Kita punya laboratorium yang memungkinkan untuk melakukan tes tersebut,” kata Kepala BPOM Taruna Ikrar kepada wartawan di Kantor BPOM, Jakarta, Rabu.
Dia menyampaikan langkah pengujian laboratorium itu dilakukan untuk menemukan kebenaran dari isu tersebut. Meskipun tidak menyampaikan waktu pengujian secara spesifik, Taruna memastikan pengujian laboratorium akan segera dilakukan dalam waktu dekat.
Baca juga: BGN cek dugaan impor ompreng MBG mengandung minyak babi
"Nanti kami tindak lanjuti secepat mungkin," ujar Taruna Ikrar.
Lebih lanjut Taruna menyampaikan terdapat dua model pengujian yang bisa dilakukan oleh BPOM. Pertama, pengujian melalui swab test untuk kemudian dilanjutkan dengan uji DNA.
Dari uji itu, lanjutnya, laboratorium BPOM dapat memastikan kebenaran terkait ada atau tidaknya DNA babi, kandungan gliserin, gelatin, maupun unsur lainnya.
Selain uji swab, BPOM juga dapat melakukan pengujian laboratorium terhadap logam food tray MBG.
Baca juga: IPNU dorong penggunaan produk lokal-halal untuk food tray MBG
“Kalau logamnya yang mau dites, nanti kita kerja sama dengan lembaga standar dari Kementerian Perindustrian. Ada proses tertentu di mana porselinnya bisa dikupas untuk kita cek,” ucap Taruna Ikrar.
Ia menyampaikan bahwa BPOM akan berkoordinasi dengan Badan Gizi Nasional (BGN), Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), serta Badan Standardisasi Nasional (BSN), untuk penentuan lebih lanjut terkait isu tersebut.
Namun ia menegaskan domain kewenangan BPOM hanya sebatas memastikan aspek keamanan pangan, bukan penetapan halal dan haram.
Baca juga: PCO: Soal isu nampan MBG mengandung minyak babi bisa uji laboratorium
Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































