BPJS Kesehatan: Sinergi dengan faskes kunci keberhasilan JKN

2 hours ago 1
BPJS Kesehatan tidak bisa berjalan sendiri. Kami memerlukan peran aktif dari seluruh faskes untuk bersama-sama menciptakan layanan JKN agar benar-benar optimal dirasakan masyarakat

Jakarta (ANTARA) - Deputi Direksi Bidang Komunikasi Organisasi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan M. Iqbal Anas Ma’ruf mengatakan kunci keberhasilan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) terletak pada sinergi antara BPJS Kesehatan dan fasilitas kesehatan (faskes).

Menurutnya, kolaborasi tersebut bukan sekadar hubungan administratif, melainkan kerja sama strategis untuk memastikan peserta JKN mendapatkan layanan yang bermutu, merata, dan berkesinambungan.

"BPJS Kesehatan tidak bisa berjalan sendiri. Kami memerlukan peran aktif dari seluruh faskes untuk bersama-sama menciptakan layanan JKN agar benar-benar optimal dirasakan masyarakat, khususnya ketika mereka membutuhkan pelayanan kesehatan yang cepat," ujar Iqbal di Jakarta, Selasa.

Baca juga: Memastikan masyarakat terjamin JKN untuk wujudkan Papua Sehat

Ia melanjutkan sejak diluncurkan pada 2014, Program JKN telah berkembang menjadi salah satu skema jaminan kesehatan terbesar di dunia dengan lebih dari 281 juta peserta.

Dengan cakupan hampir seluruh penduduk Indonesia, Program JKN memastikan masyarakat dapat mengakses pelayanan kesehatan mulai dari Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) seperti puskesmas, klinik, dan praktik dokter, hingga layanan rujukan di rumah sakit.

"Hadirnya Program JKN telah memberikan kontribusi besar dalam mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Melalui mekanisme gotong royong, setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk memperoleh layanan kesehatan yang bermutu tanpa terhalang kondisi ekonomi atau perbedaan status sosial," katanya.

Di tahun 2024, BPJS Kesehatan mencatat pengeluaran untuk menangani penyakit berbiaya katastropik mencapai Rp37 triliun atau setara 21,32 persen dari total biaya pelayanan kesehatan. Angka ini menunjukkan betapa pentingnya gotong royong dalam menopang keberlangsungan layanan.

Baca juga: Kemensos: DTSEN acuan memasukkan PRT sebagai PBI JKN

Di sisi lain, BPJS Kesehatan juga terus melakukan transformasi mutu layanan dengan memanfaatkan teknologi, mulai dari digitalisasi antrean yang dapat diakses di aplikasi Mobile JKN, simplifikasi layanan administrasi, hingga integrasi layanan dengan seluruh mitra faskes.

"Kami juga perlu mendorong agar faskes mulai mengelola ulasan Google dengan baik karena dengan adanya ulasan positif, maka bisa menjadi referensi utama bagi pasien saat pertama kali berobat," ujar dia.

Iqbal menyampaikan hal tersebut dalam Seminar Kesehatan bertema "Update Kegawatdaruratan Penyakit Dalam dan Bedah" yang juga dihadiri oleh Wakil Rektor III Universitas Darussalam Gontor (Unida), Khoirul Umam.

Baca juga: Digitalisasi JKN, BPJS Kesehatan sabet penghargaan bergengsi

Ia menegaskan komitmen kampus dalam mencetak generasi yang beriman, berakhlak mulia, serta memiliki pengetahuan luas dan kemampuan inovatif. Menurutnya, hal tersebut sejalan dengan motto Unida yaitu berbudi tinggi, berbadan sehat, berpengetahuan luas, dan berpikiran bebas.

"Unida hadir untuk menghasilkan insan yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki karakter islami yang kuat, sehat jasmani, serta mampu berpikir kreatif dan bebas dalam memecahkan persoalan umat dan bangsa," ujar Umam.

Baca juga: BPJS Kesehatan: Tata nilai inisiatif kunci pengembangan SDM unggul

Sementara itu, Direktur RS Yasyfin Darussalam Gontor, Arrasyid Indra Muliawan menyampaikan bertepatan dengan 100 tahun Pondok Modern Darussalam Gontor, pihaknya ingin menjadikan momentum ini sebagai sarana berbagi ilmu, meningkatkan pengetahuan, dan memperkuat keterampilan tenaga kesehatan, khususnya dalam penatalaksanaan kasus kegawatdaruratan penyakit dalam dan bedah.

“Semoga tenaga kesehatan kini semakin siap dan sigap dalam menghadapi berbagai kasus gawat darurat, baik di rumah sakit maupun di faskes lainnya. Ilmu dan pengalaman yang disampaikan para narasumber dalam kegiatan ini semoga bisa diaplikasikan dalam praktik sehari-hari, sehingga berdampak pada peningkatan mutu layanan bagi masyarakat," ucap Rasyid.

Baca juga: BPJS Kesehatan gaungkan hidup sehat lewat seni aransemen lagu

Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |