BPBD Banyumas tangani tanah longsor dan banjir di sejumlah wilayah

1 month ago 6
Penanganan terus dilakukan dengan melibatkan Tim Reaksi Cepat (TRC) dan dukungan lintas sektoral. Sejumlah kejadian sudah selesai ditangani

Purwokerto (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, mengintensifkan penanganan darurat bencana dan koordinasi lintas sektor setelah hujan deras yang menyebabkan banjir serta tanah longsor di sejumlah wilayah pada Minggu (3/8) sore hingga malam hari.

Kepala Pelaksana BPBD Banyumas Budi Nugroho di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Senin, mengatakan berdasarkan pantauan, bencana tanah longsor dan banjir terjadi di Kecamatan Baturraden, Sokaraja, Kedungbanteng, Kembaran, dan Pekuncen.

"Penanganan terus dilakukan dengan melibatkan Tim Reaksi Cepat (TRC) dan dukungan lintas sektoral. Sejumlah kejadian sudah selesai ditangani, seperti banjir di Desa Kutasari (Baturraden) dan Desa Karangduren (Sokaraja), serta longsor di beberapa titik yang telah dilakukan kaji cepat dan penanganan darurat," katanya.

Baca juga: Tim SAR cari tiga pekerja hilang pascabanjir bandang Sungai Klawing

Ia mengatakan dari seluruh wilayah terdampak, Kecamatan Kedungbanteng menjadi fokus utama karena terdapat lebih dari 20 titik longsor yang tersebar di sejumlah desa, antara lain Desa Melung, Kutaliman, Kalikesur, Windujaya, dan Kalisalak.

Menurut dia, beberapa titik longsor telah mengganggu akses jalan kabupaten maupun desa, bahkan ada rumah warga yang rusak akibat tertimpa longsor.

"Salah satunya di Desa Kutaliman RT 04 RW 07 (Kedungbanteng), dinding rumah dan sepeda motor warga terbawa longsor," katanya menjelaskan.

Ia mengatakan BPBD Banyumas telah melakukan kaji cepat dan penanganan darurat di beberapa titik krusial seperti longsor yang menutup jalan utama penghubung Desa Kutaliman–Melung, serta longsor di Desa Kutaliman RT 03 RW 04 yang menutup jalan kabupaten.

Menurut dia, BPBD juga mencatat longsor yang merusak infrastruktur rumah warga, seperti di Desa Windujaya RT 01 RW 01, di mana tembok rumah jebol akibat material longsor.

Baca juga: BPBD: Longsor landa sejumlah desa di Banyumas, timpa rumah warga

Selain itu, kata dia, longsor yang terjadi di dekat PLTA Ketenger dan Balai Desa Melung tengah dikaji untuk penanganan lebih lanjut.

"Di Kecamatan Baturraden, banjir luapan di Desa Kutasari telah ditangani dan situasi dinyatakan terkendali. Di Kecamatan Sokaraja, banjir luapan yang terjadi di Desa Karangduren juga telah surut dan dilakukan koordinasi lanjutan," katanya.

Ia mengatakan tanah longsor di Desa Dukuwaluh, Kecamatan Kembaran, menyebabkan pagar gudang tembok runtuh ke bahu jalan raya, dan penanganan sementara telah dilakukan.

Sementara di Kecamatan Pekuncen, kata dia, longsor dilaporkan terjadi di tiga titik di Desa Krajan yang mengancam permukiman dan akses jalan lingkungan.

"Kami masih terus mengumpulkan data dan berkoordinasi dengan pemerintah desa setempat," katanya.

Baca juga: BPBD imbau warga Banyumas waspadai banjir susulan

Lebih lanjut, dia mengatakan Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops-PB) BPBD Kabupaten Banyumas terus melakukan pemantauan cuaca dan kejadian bencana secara intensif melalui aplikasi Ronwasna (Ronda Waspada Bencana).

Selain itu, kata dia, BPBD juga membuka jalur komunikasi bagi masyarakat yang ingin melaporkan kejadian bencana di wilayah masing-masing, agar penanganan dapat dilakukan dengan cepat dan tepat sasaran.

Menurut dia, koordinasi juga dilakukan dengan TNI, Polri, dinas teknis, serta sukarelawan kebencanaan untuk mempercepat respons di lapangan.

"Kami mengimbau masyarakat, terutama yang berada di wilayah rawan longsor dan banjir, untuk tetap waspada, khususnya dalam kondisi cuaca ekstrem seperti saat ini," kata Budi.

Baca juga: BPBD: Longsor dan banjir kembali terjadi di sejumlah wilayah Banyumas

Pewarta: Sumarwoto
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |