Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin) Budiman Sudjatmiko mengatakan pentingnya Pemerintahan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka melakukan efisiensi anggaran karena banyaknya pengeluaran-pengeluaran yang tidak esensial yang harus ditekan.
"ATK (alat tulis kantor) untuk kementerian/lembaga mencapai Rp44 triliun. Itu kan sangat-sangat besar," kata Budiman Sudjatmiko di Jakarta, Selasa.
Selain memangkas pengeluaran ATK, efisiensi anggaran juga dilakukan dengan memangkas belanja yang tidak esensial seperti biaya perjalanan dinas, seminar, acara seremonial, dan honorarium.
Efisiensi anggaran diatur dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025, yang bertujuan untuk meningkatkan efektivitas pengelolaan keuangan negara dengan memangkas belanja kementerian/lembaga dan transfer ke daerah, dengan target sekitar Rp306,6 triliun.
Efisiensi anggaran akan dialokasikan untuk Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) dan membiayai program-program prioritas lainnya termasuk program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Program MBG tercatat dimulai sejak 6 Januari 2025.
Presiden Prabowo telah menginstruksikan agar cakupan penerima manfaat diperluas secara maksimal pada 2025, sehingga targetnya meningkat menjadi 82,9 juta penerima.
Dengan peningkatan target ini, kebutuhan anggaran diperkirakan mencapai Rp171 triliun.
Penambahan anggaran itu bakal menyerap dana hasil efisiensi belanja kementerian/lembaga (K/L) yang telah diinstruksikan Presiden Prabowo.
Baca juga: BP Taskin: Sekolah Rakyat strategis selesaikan dua masalah
Baca juga: BP Taskin upayakan lulusan SR berkontribusi pada program strategis RI
Baca juga: BP Taskin optimistis 3 program prioritas pemerintah kurangi kemiskinan
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2025