Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan sebanyak 78 rumah warga di Kabupaten Madiun, Jawa Timur mengalami kerusakan akibat cuaca ekstrem berupa hujan lebat yang disertai angin kencang.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari di Jakarta, Selasa, mengatakan bahwa dalam peristiwa ini ada sebanyak 78 kepala keluarga pemilik rumah terdampak, tersebar di enam desa di Kecamatan Dagangan, Madiun.
BNPB mengonfirmasi data rinci kerusakan di antaranya di Desa Ngranget 23 rumah, Desa Padas 24 rumah, Desa Segulung 12 rumah, Desa Banjarsari Kulon sembilan rumah, Desa Banjarsari Wetan 10 rumah, dan satu fasilitas umum di Desa Prambon oleh angin kencang yang berlangsung antara pukul 16.00 - 18.00 WIB, Minggu (21/9) itu.
Dampak kerusakan dilaporkan mayoritas menyasar bagian atap dan dinding bangunan, kata dia.
Dia memastikan bahwa tim petugas gabungan termasuk personel reaksi cepat BPBD Kabupaten Madiun bersama Pusdalops BNPB sudah melakukan pendampingan di lapangan, untuk memastikan kebutuhan dasar masyarakat terpenuhi dan kerusakan segera ditangani.
Selain mendata kerusakan, tim petugas gabungan itu juga melakukan koordinasi dengan pemerintah desa untuk memfasilitasi warga yang membutuhkan tempat tinggal sementara serta bantuan logistik dasar.
Atas peristiwa ini, BNPB mengimbau pemerintah daerah beserta masyarakat untuk waspada dan meningkatkan kesiapsiagaan atas potensi cuaca ekstrem serupa mengingat saat ini sudah memasuki musim peralihan ke musim hujan dan puncaknya diperkirakan berlangsung pada November-Februari 2026.
Baca juga: BNPB: Banjir di Kubu Raya dan karhurla di Aceh sudah ditangani petugas
Baca juga: BNPB: Gempa dangkal 3,8 magnitudo di Sukabumi rusak lima rumah
Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.