BMKG: Puncak kemarau di Kalsel pada Agustus-Oktober 2025

1 month ago 17

Banjarbaru (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini puncak kemarau di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) terjadi pada Agustus-Oktober 2025, sehingga mengimbau provinsi itu waspada terhadap kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

“Kami sudah keluarkan peringatan dini kemarau dengan status waspada, yakni di Tabalong, Balangan, Hulu Sungai Utara, Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Selatan, Tapin, Banjar, Barito Kuala, Tanah Laut, Banjarbaru, dan Banjarmasin,” kata Kepala Stasiun Klimatologi Kalsel Klaus Johannes Apoh Damanik dalam Rapat Koordinasi Kesiapsiagaan Bencana Karhutla 2025 di Banjarbaru, Senin.

Dia menjelaskan situasi ini sesuai dengan yang disampaikan Gubernur Kalsel bahwa dua kabupaten/kota telah berstatus siaga darurat karhutla, yakni Hulu Sungai Selatan dan Banjar.

“Sesuai dengan prakiraan, dua daerah itu termasuk daerah dengan status waspada kekeringan,” ujar Klaus Johannes.

Ia menyebutkan pembagian wilayah yang akan mengalami puncak musim kemarau pada Agustus, yakni Tabalong, Balangan, Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Utara, Hulu Sungai Selatan, Tapin, Banjar, Banjarbaru, Banjarmasin, Barito Kuala, serta sebagian besar di Tanah Laut, Tanah Bumbu, dan Kotabaru bagian darat.

Baca juga: Gubernur Kalsel: 75 titik karhutla dan 1.900 titik api terdeteksi

Kemudian pada September puncak kemarau di Kotabaru, Pulau Sebuku bagian pulau laut. Selanjutnya pada Oktober puncak kemarau terjadi di Kotabaru bagian pulau laut, Tanah Bumbu bagian selatan, Tanah Laut bagian timur, dan Kotabaru bagian timur di darat.

Klaus Johannes mengungkapkan curah hujan di Kalsel hingga akhir Juli sudah mengalami penurunan dengan kategori menengah. Bahkan, di Kalsel bagian barat sudah mengalami kemarau lebih awal.

Selain itu, BMKG juga telah mendeteksi empat titik di Kabupaten Hulu Sungai Tengah dan Hulu Sungai Selatan tidak terjadi hujan selama 21-30 hari berturut-turut, dan beberapa wilayah lain berturut-turut 6-10 hari dan 11-20 hari tidak turun hujan.

Ia menuturkan hasil deteksi tidak hujan di wilayah itu menggunakan alat yang dititipkan di seluruh kabupaten/kota se-Kalsel.

“Memang sudah terdeteksi pada akhir Juli wilayah Kalsel didominasi hari tanpa hujan mulai dari kategori 11-20 hari hingga kategori panjang 21-30 hari,” ujar Klaus Johannes.

Baca juga: KLH dan Kemenhut minta Kalsel susun rencana darurat karhutla

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalsel telah mendeteksi sebanyak 75 titik karhutla seluas 59 hektare dan lebih dari 1.900 titik api yang tersebar di 13 kabupaten/kota hingga akhir Juli 2025.

Pewarta: Tumpal Andani Aritonang
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |