BKPM minta investor bangun pabrik EV dengan baterai berbasis nikel

1 month ago 15
Regulasinya juga harus kami perbaiki untuk lebih mendorong kehadiran EV dengan menggunakan NMC, sehingga pasarnya menarik, barangnya diserap,

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) meminta kepada investor, dalam hal ini perusahaan kendaraan listrik (electric vehicle), untuk membangun pabrik mobil listrik dengan baterai yang berbasis nikel.

“Akhir tahun ini mereka kan sudah selesai kuota impornya. Nah, setelah itu mereka harus bikin pabriknya di Indonesia. Kami akan mendorong mereka menggunakan baterai NMC (nickel mangan cobalt),” ucap Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM Nurul Ichwan ketika ditemui di sela-sela acara International Battery Summit, Jakarta, Rabu.

Nurul menyampaikan langkah tersebut bertujuan untuk memaksimalkan penjualan baterai berbasis nikel, sebab selama ini kendaraan listrik yang banyak di Indonesia menggunakan baterai berbasis lithium.

Dengan mendorong penggunaan baterai berbasis nikel, Nurul berharap pasar untuk baterai berbasis nikel akan meningkat, sehingga hasil hilirisasi nikel di Indonesia dapat terserap dengan baik.

Baca juga: Wamen BUMN dorong produsen EV di RI gunakan baterai berbasis nikel

“Regulasinya juga harus kami perbaiki untuk lebih mendorong kehadiran EV dengan menggunakan NMC, sehingga pasarnya menarik, barangnya diserap,” tuturnya.

Terkait dengan kebutuhan regulasi, Analis Kebijakan Direktorat Jenderal Strategi Ekonomi dan Fiskal (DJSEF) Kementerian Keuangan Riznaldi Akbar menyampaikan Kementerian Keuangan sedang mengkaji kemungkinan pemberian insentif untuk kendaraan listrik yang menggunakan baterai berbasis nikel.

“Kalau di DJSEF masih dalam kajian,” ucap Riznaldi.

Sebelumnya, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo menyatakan, saat ini pihaknya tengah mendorong regulasi agar produsen kendaraan listrik (Electric vehicle/EV) di Indonesia untuk menggunakan baterai berbasis nikel, mengingat selama ini baterai yang digunakan berbasis lithium.

Baca juga: Pengamat soroti megaproyek baterai EV kerja sama Indonesia-China

"Pelan-pelan kita juga mendorong regulasi untuk yang pabrik-pabrik EV Indonesia sekarang yang produsen mobilnya supaya shifting juga dari lithium base ke nickel base," kata dia ditemui usai acara International Battery Summit 2025 di Jakarta, Selasa (5/8).

Disampaikan dia, saat ini BUMN sudah masuk dalam proyek baterai kendaraan listrik, seperti proyek bersama dengan CATL dan Huayou, serta turut mendorong untuk menambah porsi investasi di industri antara (midstream).

Baca juga: Kadin dorong pengembangan ekosistem baterai EV lewat hilirisasi nikel

Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Abdul Hakim Muhiddin
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |