Manokwari (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) bekerja sama dengan Badan Gizi Nasional (BGN) untuk percepatan penanganan masalah stunting di Provinsi Papua Barat.
Kepala BKKBN Perwakilan Papua Barat Philmona Maria Yarollo di Manokwari, Senin, mengatakan kerja sama penanganan stunting menyasar ibu hamil, ibu menyusui, dan balita non PAUD.
"Kerja sama ini bertujuan memberikan intervensi nutrisi maupun non-nutrisi bagi keluarga berisiko stunting di Papua Barat," kata Maria.
Ia menjelaskan bahwa target sasaran pemberian makan bergizi secara gratis untuk mencegah stunting pada setiap satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) kurang lebih 10 persen.
Hal tersebut merupakan upaya menyukseskan program 1.000 hari pertama kehidupan hingga anak berusia 23 bulan, dan perlu adanya dukungan dari masing-masing pemerintah daerah.
"Misalnya satu SPPG sasaran program Makan Bergizi Gratis (MBG) 300 peserta didik, maka 10 persennya untuk ibu hamil, ibu menyusui, dan balita non-PAUD," jelas Maria.
Baca juga: 821 keluarga berisiko stunting di Papua Barat jadi target intervensi
Baca juga: Kemenko PMK: Stunting Papua Barat Daya sangat tinggi, capai 31 persen
BKKBN, kata dia, mengupayakan pelaksanaan intervensi stunting melalui pemenuhan asupan gizi dimulai pada pekan depan sesuai hasil koordinasi dengan pihak BGN wilayah Papua Barat.
Kerja sama BGN sejalan dengan salah satu program percepatan penanganan stunting yaitu Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting) telah diselenggarakan sejak Januari 2025.
"Ya semoga minggu depan, program pemenuhan gizi dan penanganan keluarga berisiko stunting sudah bisa dimulai," tutur Maria.
Sekretaris Daerah Papua Barat Ali Baham Temongmere mengatakan penguatan keluarga fondasi utama dan garda terdepan membentuk generasi muda yang sehat, unggul, serta berdaya saing.
Pemerintah daerah senantiasa mendukung pelaksanaan program Genting sebagai upaya mempercepat penanganan sekaligus mencegah stunting yang difokuskan pada tiga sasaran.
"Sekarang ada tujuh SPPG se-Papua Barat, dan dalam waktu dekat akan dibangun tiga SPPG sesuai arahan pemerintah pusat," ucap Ali Baham.
Pemerintah provinsi, kata dia, telah berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Manokwari soal penyediaan tiga lokasi pembangunan SPPG dalam mengoptimalkan program MBG.
"Dalam rapat sekretaris daerah se-Indonesia, Kepala BGN sudah menyampaikan soal pembangunan SPPG," ujarnya.
Baca juga: Poltekkes Sorong kembangkan minuman tradisional untuk cegah stunting
Baca juga: Pemkot Sorong perkuat tim pendamping keluarga atasi stunting
Baca juga: BKKBN Papua Barat: Realisasi DAK fisik subbidang KB capai 97,52 persen
Pewarta: Fransiskus Salu Weking
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.