Pangkalpinang (ANTARA) - Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyiapkan peta jalan kependudukan dan pembangunan keluarga 2025-2029 untuk mendukung gerak pembangunan daerah.
"Dengan adanya peta jalan kependudukan dan pembangunan keluarga ini, kita ingin bersama-sama mewujudkan Grand Design Pembangunan Kependudukan (GDPK)," kata Sekretaris Utama Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN, Budi Setiyono di Pangkalpinang, Sabtu.
Baca juga: BKKBN susun GDPK jadikan penduduk subjek-objek pembangunan
Ia mengatakan untuk pembangunan berbasis kependudukan yang berkelanjutan, diperlukan peta jalan kependudukan dengan kerangka GDPK, sehingga memudahkan daerah menyusun strategi pembangunan dengan melihat pertumbuhan penduduk.
Peta jalan kependudukan merupakan pedoman bagi pemerintah untuk menyusun strategi pembangunan ke depan.
Selama ini, kata dia, strategi pembangunan dinilai masih kurang memperhatikan faktor kependudukan. "Untuk itu, kami akan menjadikan data kependudukan sebagai salah satu subjek penting dalam menyusun strategi pembangunan," ujarnya.
Ia mencontohkan jika di suatu daerah angka kelahiran 26 ribu, dan di daerah itu hanya ada satu puskemas, dalam kurun waktu beberapa tahun ini harus dipikirkan pembangunannya, misalnya jumlah kebutuhan puskesmas dan sekolah.
Menurut dia, jika penduduk bertambah, tetapi fasilitas tidak bertambah, akan terjadi ketidakseimbangan antara pelayanan ke penduduk, dan ini akan berpengaruh dengan tingkat kesejahteraan masyarakat.
"Dengan adanya peta jalan kependudukan ini, kami ingin mengintegrasikan kebijakan kependudukan dalam perencanaan pembangunan," ujarnya.
Baca juga: BKKBN dorong integrasi GDPK dalam dokumen perencanaan daerah
Baca juga: GDPK Kemendukbangga jadi panduan strategis K/L jalankan program KB
Kepala Perwakilan BKKBN Babel Fazar Supriadi Sentosa mengatakan tindak lanjut dari seminar terkait peta jalan kependudukan dan pembangunan keluarga yang digelar di Pangkalpinang ini akan dilakukan aksi nyata di setiap daerah, sehingga nantinya desain besar menjadi nyata.
"Ini penting dalam penyusunan program pembangunan, sehingga pembangunan yang dilakukan bisa sesuai dengan permasalahan kependudukan yang ada," katanya.
Pewarta: Donatus Dasapurna Putranta/Elza Elvia
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025
