Tangerang Selatan (ANTARA) - Wilayah Bintaro, Tangerang Selatan, pada Senin sore terpantau cukup lengang sehari setelah penjarahan terhadap rumah Menteri Keuangan Sri Mulyani dan anggota DPR RI Nafa Urbach.
Rumah Sri Mulyani yang berada di Bintaro diketahui diserbu sejumlah orang pada Minggu (31/8) dini hari WIB, demikian pula rumah yang diduga merupakan kediaman Nafa Urbach juga mengalami nasib serupa.
Saat dilakukan penelusuran di jalan-jalan utama wilayah Bintaro, mulai dari perbatasan Jakarta-Tangerang Selatan di Jalan Bintaro Utama 3, Jalan Bintaro Utama 3A, Jalan Bintaro Utama 5, Jalan Menteng Raya, Jalan Cut Mutia I, Jalan Husni Thamrin, sampai Jalan Sudirman, arus kendaraan relatif lancar.
Baca juga: Kediaman Menkeu di Bintaro dijarah, ini kesaksian warga
Demikian pula ruas jalan lain di Bintaro seperti Jalan Boulevard Bintaro, Jalan Graha Raya Bintaro, Jalan Taman Makam Bahagia, dan Jalan Dr Setia Budi.
Beberapa warga Bintaro yang ditemui menyebut bahwa mereka tidak heran situasi di wilayahnya saat ini cukup lengang.
“Memang sekarang agak sepi karena beberapa hal. Pertama kantor-kantor pada diliburkan, kemudian ya nampaknya masih agak rawan juga ya berkeliaran di jalan-jalan kalau nanti sudah gelap, meski di sini selain rumah Sri Mulyani sih tidak ada masalah penjarahan lain,” kata Wawan, warga Sektor V.
Hal itu diamini rekannya, Sulis, yang berharap warga di kelurahannya kompak agar tidak ada penyusup yang bisa masuk.
“Tadi pagi sempat lihat di Twitter soal warga Bekasi yang kompak menghalau massa perusuh dari kampungnya. Semoga di sini juga bisa seperti itu,” tutur Sulis.
Situasi jalan-jalan Bintaro yang cukup lengang terutama dipicu oleh imbauan untuk bekerja di rumah (Work From Home/WFH) yang diterapkan sejumlah kantor yang terletak di Jakarta, atau di dekat tempat unjuk rasa.
Sepinya kendaraan di jalan juga dipicu oleh kebijakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang diterapkan sekolah-sekolah di wilayah Bintaro. Kebijakan belajar daring ini juga diterapkan di sekolah-sekolah yang berada di lingkup Jabodetabek.
Baca juga: Sri Mulyani minta maaf dan janji evaluasi perbaikan usai rumah dijarah
Baca juga: Sebanyak 5.369 personel gabungan kawal unjuk rasa di DPR
Dalam beberapa hari terakhir, Jakarta dan beberapa kota di Indonesia mengalami gelombang aksi unjuk rasa, yang berujung pada pecahnya bentrok antara para pengunjuk rasa dengan aparat keamanan. Situasi semakin memburuk setelah meninggalnya seorang pengemudi ojek daring bernama Affan Kurniawan akibat dilindas kendaraan taktis Brimob pada Kamis (28/8).
Hingga Senin ini, sejumlah demonstrasi di Gedung DPR/MPR Senayan, Jakarta, masih terjadi, yang menuntut pengesahan RUU Perampasan Aset.
Pewarta: A Rauf Andar Adipati
Editor: Syaiful Hakim
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.