Natuna (ANTARA) - Badan Gizi Nasional (BGN) menyebut saat ini sebanyak 10 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) sedang dalam proses pendirian di berbagai wilayah di Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau.
Koordinator MBG Wilayah Kabupaten Natuna, Lutshia Widi Febiana, di Natuna, Rabu, mengatakan, dari 10 dapur tersebut salah satunya merupakan milik instansi, sedangkan sembilan lainnya milik pihak ketiga.
“Totalnya ada sekitar 10 SPPG dalam progres pendirian,” ucapnya.
Lokasi dapur-dapur tersebut tersebar di sejumlah kecamatan, yaitu Bandarsyah (Kecamatan Bunguran Timur), Kelarik Utara (Bunguran Utara), Harapan Jaya (Bunguran Tengah), Serasan (Kecamatan Serasan), Tanjung (Bunguran Timur Laut), Sedanau (Bunguran Barat), Cemaga (Bunguran Selatan), Midai (Kecamatan Midai), Subi (Kecamatan Subi), dan Batubi Jaya (Bunguran Batubi).
Jika seluruh SPPG ini telah selesai dibangun dan mulai beroperasi, Lutshia menambahkan, bukan hanya akan mendukung pemenuhan gizi anak-anak, tapi juga akan menciptakan banyak lapangan kerja baru bagi masyarakat lokal.
Ia mencontohkan SPPG Batu Hitam di Kecamatan Bunguran Timur, yang saat ini menjadi satu-satunya dapur MBG di Natuna yang sudah beroperasi, telah mempekerjakan lebih atas 40 warga lokal yang disebut sebagai relawan untuk membantu proses pengolahan dan pendistribusian makanan bergizi.
Selain memberdayakan warga lokal sebagai tenaga kerja, SPPG Batu Hitam juga memenuhi kebutuhan pangan seperti buah dan sayur dengan membeli langsung dari petani setempat.
“Ada proses perekrutan relawan untuk setiap dapur yang akan dibangun, dan proses ini dilakukan oleh pihak mitra kerja sama serta Kepala SPPG setempat,” ucap dia.
Baca juga: Guru di Jakarta dilatih untuk memastikan makanan MBG aman
Baca juga: Kepala BGN lapor Presiden percepat verifikasi SPPG dan perketat SOP
Pewarta: Muhamad Nurman
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
