Lamongan, Jawa Timur (ANTARA) - Pengasuh Pondok Pesantren Sunan Drajat Lamongan Prof Dr KH Abdul Ghofur menerima Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera Utama dari Presiden RI Prabowo Subianto atas jasa-jasanya dalam bidang dakwah dan pemberdayaan ekonomi.
KH Abdul Ghofur dalam keterangan di Lamongan, Jawa Timur, Senin, menuturkan penghargaan tersebut menjadi motivasi untuk terus berkhidmat memperkuat peran pesantren, dakwah, serta mendorong kemandirian ekonomi umat.
"Tanda kehormatan ini bukan semata untuk pribadi, melainkan juga penghargaan bagi dunia pesantren. Semoga bisa menambah semangat dalam melayani umat dan bangsa," katanya.
Abdul Ghofur menjelaskan selama memimpin Pondok Pesantren Sunan Drajat dirinya menggagas model ekonomi berbasis koperasi dan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dengan mendorong lahirnya Koperasi Desa (Kopdes) yang kemudian berkembang menjadi teladan nasional.
Baca juga: Presiden Prabowo anugerahi Menlu Sugiono Bintang Mahaputera Utama
Menurut Abdul Ghofur, pengembangan pesantren tidak hanya terbatas pada pendidikan agama tetapi juga diperluas ke berbagai sektor, mulai dari kesehatan, koperasi, hingga penguatan UMKM.
"Alhamdulillah, upaya itu terbukti mampu memberdayakan ribuan santri, alumni, dan masyarakat sekitar," ujarnya.
Bupati Lamongan Yuhronur Efendi menyampaikan apresiasi atas penghargaan tersebut karena KH Abdul Ghofur merupakan sosok ulama yang tidak hanya berperan dalam dakwah tetapi juga menginspirasi masyarakat melalui pemberdayaan ekonomi.
Baca juga: Prabowo anugerahkan Bintang Mahaputra Utama kepada Teddy Indra Wijaya
"Penghargaan ini layak beliau terima karena kiprahnya telah membawa manfaat besar bagi masyarakat Lamongan, Jawa Timur, bahkan Indonesia. Beliau adalah teladan yang patut ditiru," kata Yuhronur.
Sebagaimana diketahui, Bintang Mahaputera Utama merupakan salah satu tanda kehormatan tertinggi negara yang diberikan kepada warga negara Indonesia atas jasa luar di berbagai bidang, termasuk sosial, ekonomi, dan budaya.
Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah/Alimun Khakim
Editor: Zaenal Abidin
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.