Bengkulu (ANTARA) - Provinsi Bengkulu menggelar panen raya jagung dengan hasil sebanyak 3.320 ton sebagai bagian upaya daerah memperkuat ketahanan pangan.
"Kegiatan ini merupakan bukti keseriusan pemerintah dalam mendorong swasembada pangan, sekaligus membuka akses ekspor produk pertanian, khususnya jagung," kata Gubernur Bengkulu Helmi Hasan saat panen raya jagung di Bengkulu, Kamis.
Gubernur Helmi mengapresiasi program penanaman jagung yang digelar Polri di wilayah Bengkulu bernama Bhayangkara Merah Putih dan sudah mulai membuahkan hasil.
Baca juga: Laporan dari Mentan, Prabowo sebut RI tak lagi impor jagung pada 2026
"Alhamdulillah ini bagus sekali dan karena kita sudah punya bibit jagung terbaik, insya Allah ya satu hektare itu bisa panen 12 ton jagung Bhayangkara Merah Putih," ungkap Helmi.
Ia menyatakan pemerintah daerah sangat antusias melaksanakan program tersebut, karena Presiden RI Prabowo Subianto memang fokus untuk kemakmuran masyarakat.
"Semakin semangat kita, karena presiden benar-benar konsentrasi. Presiden akan membuat Koperasi Merah Putih di setiap desa, kemudian satu truk untuk mobilisasi hasil pertanian, satu cold storage, dan satu gudang, luar biasa," kata dia.
Baca juga: Polri bangun 18 gudang guna tampung hasil panen raya jagung
Tercatat, kata dia, ada satu juta hektare lahan jagung di wilayah Indonesia yang digarap dalam mendukung Gerakan Tanam Jagung (Gertam). Untuk wilayah Bengkulu, kegiatan dipusatkan di Desa Riak Siabun, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Seluma.
Sementara itu, Kapolda Bengkulu Irjen Pol. Mardiyono dalam laporannya secara daring kepada Presiden Prabowo menjelaskan bahwa pengelolaan lahan jagung seluas 10 hektare di Kabupaten Seluma tersebut merupakan binaan Polsek Sukaraja.
Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: Zaenal Abidin
Copyright © ANTARA 2025