BEI: Volume perdagangan karbon tembus 1,6 juta ton hingga 11 Juli 2025

2 months ago 7
Total pengguna jasa juga terus mengalami peningkatan dari 16 menjadi 113 pengguna jasa

Jakarta (ANTARA) - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat volume perdagangan karbon mencapai hampir 1,6 juta ton berupa SPE-GRK, dengan nilai transaksi Rp77,95 miliar sejak peluncuran Bursa Karbon pada September 2023 hingga 11 Juli 2025.

“Total pengguna jasa juga terus mengalami peningkatan dari 16 menjadi 113 pengguna jasa,” kata Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Iman Rachman di Jakarta, Selasa.

Lebih lanjut, Iman mengungkapkan bahwa penggunaan (retirement) kredit karbon melonjak dari 6.260 ton pada 2023 menjadi 980.475 ton hingga pertengahan 2025.

Artinya, kredit karbon tersebut telah digunakan untuk mengimbangi emisi gas rumah kaca dan dihapus dari sistem perdagangan, sehingga tidak dapat diperdagangkan kembali.

Iman juga mencatat sejak perdagangan perdana Bursa Karbon pada 26 September 2023, sebanyak 6 dari 15 pembeli awal berasal dari sektor jasa keuangan.

“Data terkini dari penggunaan atau retirement kredit karbon di Sistem Registri Nasional (SRN) yang dapat diakses oleh publik telah menunjukkan keterlibatan dari lembaga-lembaga jasa keuangan lainnya,” ujar dia.

Adapun BEI turut aktif mendorong dekarbonisasi operasional perusahaan tercatat melalui sejumlah inisiatif strategis, di antaranya peluncuran ESG Core Matrix bersama bursa-bursa ASEAN yang tergabung dalam ASEAN Exchange sebagai pedoman pelaporan emisi karbon.

BEI juga menjalankan program Net Zero Incubator sebagai wadah peningkatan kapasitas perusahaan tercatat dalam menghitung emisi. Inisiatif lainnya yaitu pengembangan Green Equity Designation, yakni identifikasi atau pemberian label hijau bagi perusahaan yang menjalankan aktivitas ramah lingkungan sesuai taksonomi keuangan berkelanjutan OJK.

Iman menyampaikan saat ini perdagangan karbon Indonesia telah masuki babak baru yakni era perdagangan karbon internasional.

Pada 20 Januari 2025, transaksi perdana unit karbon Indonesia ke pasar internasional melalui otorisasi Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) telah berhasil dilaksanakan.

Selanjutnya pada 8 Mei 2025, KLH menandatangani Mutual Recognition Agreement (MRA) dengan Registry International Gold Standard.

Hal ini, menurut Iman, merupakan langkah strategis yang membuka peluang substansial bagi Indonesia di kancah global.

Kemajuan signifikan ini membuka peluang besar bagi sektor jasa keuangan untuk berpartisipasi aktif dalam pengembangan pasar karbon Indonesia.

“Kami memahami bahwa ekosistem ini masih terus dibangun, namun justru di sinilah letak peluang untuk memahami lebih dalam dan mengambil peran strategis sejak ini,” kata dia.

Adapun Bursa Karbon Indonesia (IDXCarbon) belum lama ini mendapatkan penghargaan “Best Official Carbon Exchange in an Emerging Market” pada ajang Carbon Positive Award 2025 yang diselenggarakan oleh Green Cross UK.

Iman mengungkapkan IDXCarbon menjadi satu-satunya organisasi dari Indonesia yang menerima penghargaan tersebut dengan hanya 100 pemenang dari yang terpilih di antara 1.428 nominasi.

Menurut dia, penghargaan ini merupakan refleksi keberhasilan dari dedikasi dan kolaborasi bersama oleh para pemangku kepentingan dalam pengembangan perdagangan karbon.

“Kami menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada OJK dan Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) atas dukungan dan kerjasama dalam pengembangan perdagangan karbon. Pengawasan OJK dan integrasi dengan SRN merupakan faktor fundamental yang memperkuat integritas dan kredibilitas pasar karbon kita di mata internasional,” tutup Iman.

Baca juga: Bursa Karbon RI incar 150 pengguna jasa di akhir 2025

Baca juga: BEI ungkap asing mulai beli unit karbon di Bursa Karbon RI

Baca juga: Bursa Karbon catat volume transaksi 690.675 ton CO2e di kuartal I-2025

Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |