Baznas bantu kembangkan usaha mustahik di Mojokerto lewat Program BMD

1 day ago 6
Program BMD menjadi salah satu program unggulan Baznas yang telah berhasil membantu ribuan mustahik pelaku usaha mikro di berbagai daerah

Jakarta (ANTARA) - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) resmi meluncurkan Program Baznas Microfinance Desa (BMD) di Mojokerto, Jawa Timur, sebagai langkah strategis meningkatkan ekonomi mustahik melalui dukungan akses modal usaha dan pendampingan pengembangan usaha mikro.

"Program BMD menjadi salah satu program unggulan Baznas yang telah berhasil membantu ribuan mustahik pelaku usaha mikro di berbagai daerah. Kini, Mojokerto menjadi bagian dari kota yang menerima manfaat program ini," kata Ketua Baznas RI Noor Achmad melalui keterangan di Jakarta, Selasa.

Noor menjelaskan BMD merupakan program penyaluran dana Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS) Baznas yang bergerak pada layanan keuangan mikro, yang ditujukan untuk para mustahik pelaku usaha mikro dalam bentuk bantuan permodalan dan pendampingan pengembangan usaha.

Baca juga: Baznas luncurkan program pembiayaan produktif usaha mikro di Brebes

Ia melanjutkan sistem pembiayaan yang diimplementasikan pada Program BMD menggunakan prinsip al-Qardh al-Hasan, yang artinya tanpa bunga (non-profit), dan sepenuhnya ditujukan untuk membantu mustahik mengembangkan usaha mereka tanpa terbebani cicilan yang memberatkan.

"BMD di Mojokerto ini menjadi yang ke-26 didirikan. Dengan bertambahnya lokasi BMD diharapkan semakin banyak mustahik yang dapat mengakses modal usaha, mengembangkan bisnis, dan akhirnya mandiri secara ekonomi, serta berkontribusi pada perekonomian lokal," ujarnya.

Sementara itu, Walikota Mojokerto Ika Puspitasari menyampaikan apresiasi dan dukungan penuh atas langkah Baznas RI menghadirkan Program BMD di wilayahnya.

Menurutnya, program ini sangat sejalan dengan visi Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat berpenghasilan rendah.

Baca juga: Baznas pacu optimasi zakat guna kembangkan budaya halal usaha mikro

Pihaknya siap bersinergi dengan Baznas dalam mendukung pendampingan, pelatihan, dan pemantauan agar para penerima manfaat BMD dapat mengembangkan usahanya secara berkelanjutan dan profesional.

"Bagi kami, program ini memiliki dampak nyata bagi pelaku usaha kecil, khususnya dari kalangan masyarakat kurang mampu. Ini adalah bentuk kolaborasi yang sangat kami butuhkan dalam mewujudkan masyarakat yang mandiri dan sejahtera," ucap Ika Puspitasari.

Diketahui, hingga saat ini terdapat 26 BMD yang tersebar di 17 provinsi di Indonesia, termasuk BMD Mojokerto yang telah diinisiasi sejak akhir tahun 2024 dan mulai beroperasi pada 2 Januari 2025.

Baca juga: Kemenkop-Baznas bantu permodalan 500 usaha mikro di Bali

Pewarta: Sean Filo Muhamad
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |