Bappenas: Penguatan koneksi global harus sejalan dengan Indonesia Emas

1 month ago 20
Yang kita butuhkan transformasi menyeluruh dan konkret, menyentuh langsung akar persoalan dan kerja bersama untuk mewujudkannya

Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Wakil Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Febrian Alphyanto Ruddyard menyatakan tugas memperkuat konektivitas global Indonesia harus sejalan dengan Visi Indonesia Emas 2045.

Hal ini ditujukan untuk mendorong kerja sama internasional yang sejalan dengan agenda transformasi ekonomi nasional.

“Tugas memperkuat konektivitas global Indonesia harus sejalan dengan Visi Indonesia Emas 2045, untuk mendorong kerja sama internasional yang sejalan dengan agenda transformasi ekonomi nasional,” katanya saat memberikan pembekalan bagi 24 Calon Duta Besar RI dikutip dari keterangan resmi di Jakarta, Rabu.

Dalam kesempatan tersebut, Febrian menekankan pentingnya peran perwakilan RI di luar negeri dalam mendukung Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029 dan Visi Indonesia Emas 2045.

Para Dubes dinilai bukan hanya representasi Indonesia di luar negeri, tapi juga ujung tombak diplomasi ekonomi dan pembangunan.

Wakil Kepala Bappenas menegaskan RPJMN 2025–2029 merupakan tahap awal dari pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025–2045.

Dokumen ini menjadi pedoman utama penyusunan program dan anggaran pembangunan, serta menjadi rujukan bagi kementerian/ lembaga/daerah, dan mitra internasional.

Visi Indonesia Emas 2045 menargetkan lima capaian, yaitu pendapatan per kapita setara negara maju, kemiskinan ekstrem turun, sumber daya manusia unggul, pengaruh global meningkat, dan tercapainya net zero emission.

RPJMN 2025-2029 turut mencantumkan sejumlah Prioritas Nasional (PN) yang sangat relevan dengan mandat perwakilan RI, antara lain PN 2: Ketahanan Ekonomi untuk Pertumbuhan Berkualitas; PN 4: Revolusi Mental dan Pembangunan Kebudayaan; PN 7: Stabilitas Polhukhankam dan Pelayanan Publik; serta PN 8: Transformasi Layanan Publik.

Dubes diharapkan aktif menjajaki peluang kerja sama pembiayaan pembangunan, diplomasi ekonomi dan kerja sama internasional, perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI) dan penguatan diaspora, serta memajukan kepemimpinan Indonesia di forum global.

“Untuk mencapai visi ini, kita tidak bisa lagi menjalankan pola business as usual. Yang kita butuhkan adalah transformasi menyeluruh dan konkret, menyentuh langsung akar persoalan dan kerja bersama untuk mewujudkannya,” ucap dia.

Baca juga: Bappenas: Indonesia punya fondasi sosial kuat kembangkan ekonomi biru

Baca juga: Kepala Bappenas: Laut Indonesia harus dilindungi masyarakat dunia

Baca juga: Indonesia-Australia jalin mitra strategis untuk transformasi kesehatan

Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |