Jakarta (ANTARA) - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Rachmat Pambudy menyatakan pembangunan ekonomi Indonesia ke depan harus berbasis data yang akurat serta didukung penguatan sektor strategis, seperti pertanian dan industri berbasis sumber daya domestik.
Dia menekankan pentingnya perencanaan berbasis data tunggal sosial ekonomi nasional agar kebijakan pembangunan lebih terarah dan berdampak luas
“Presiden RI Prabowo memberikan arahan agar penggunaan data tunggal sosial ekonomi nasional menjadi dasar dalam setiap kebijakan pembangunan. Ini memastikan perencanaan ekonomi kita lebih tepat sasaran dan mampu menjawab tantangan utama yang dihadapi masyarakat,” ujarnya dalam pertemuan dengan Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Panjaitan yang juga dihadiri Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hidayana, dikutip dari keterangan resmi di Jakarta, Senin.
Sebagai institusi perencanaan pembangunan, Kementerian PPN/Bappenas disebut memiliki tanggung jawab menyusun kebijakan berbasis data yang terintegrasi dengan Badan Pusat Statistik (BPS), serta memastikan tata kelola data lebih akurat dan efisien. Pengelolaan data juga harus sejalan dengan Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi (UU PDP) Tahun 2022 agar tetap menjamin keamanan informasi publik.
Dalam konteks pembangunan ekonomi, Menteri PPN menyoroti sektor pertanian sebagai pilar penting menanggulangi kemiskinan dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif.
Sejak tahun 1970-an, lanjutnya, kebijakan pertanian telah berhasil menurunkan tingkat kemiskinan secara signifikan. Karena itu, Indonesia dinyatakan harus memastikan sektor ini tetap menjadi prioritas dengan meningkatkan produktivitas.
Dia mengungkapkan lima faktor utama yang harus diperkuat untuk meningkatkan daya saing sektor pertanian, yaitu benih berkualitas, sistem irigasi yang baik, penggunaan pupuk yang tepat, penerapan teknologi modern, dan sistem logistik yang efisien.
“Pembangunan ekonomi tidak bisa hanya bergantung pada sektor industri dan jasa. Kita perlu membangun kekuatan dari sektor yang berbasis sumber daya domestik, seperti pertanian dan manufaktur berbasis bahan baku lokal. Dengan strategi ini, kita dapat mencapai pertumbuhan yang lebih stabil, berkelanjutan, dan inklusif,” kata Rachmat Pambudy.
Kepala Bappenas mengajak seluruh pemangku kepentingan, terutama DEN dan BGN, untuk berkolaborasi mewujudkan pembangunan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
“Melalui kebijakan yang berbasis data dan penguatan sektor strategis, kita dapat memastikan pertumbuhan ekonomi yang lebih berkualitas. Oleh karena itu, kami berharap adanya dukungan, masukan, agar target pertumbuhan ekonomi yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029 dapat tercapai,” ucap dia.
Baca juga: Bappenas nilai transmigrasi strategi vital tumbuhkan ekonomi 8 persen
Baca juga: Bappenas: Koperasi motor penggerak pertumbuhan ekonomi inklusif
Baca juga: Kepala Bappenas: Pemerintah daerah perlu kuatkan kapasitas keuangan
Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2025