Banjir susulan hentikan distribusi logistik - operasi SAR Huta Nabolon

12 hours ago 4
Masih banyak sekali saudara kami yang tertimbun...

Tapanuli Tengah (ANTARA) - Banjir susulan yang turut serta membawa balok-balok kayu besar menghentikan sementara upaya distribusi bantuan logistik dan operasi pencarian dan pertolongan (SAR) korban hilang di Kelurahan Huta Nabolon, Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, Minggu.

Kelurahan Huta Nabolon merupakan salah satu kawasan yang paling terdampak bencana banjir disertai tanah longsor di Kecamatan Tukka, Tapanuli Tengah baik jumlah korban jiwa maupun kerusakan permukiman dan infrastruktur sejak 25 November.

Berdasarkan pantauan ANTARA di Lingkungan IV, Huta Nabolon, tampak air berwarna coklat pekat mulai mengalir dari perbukitan di arah utara setelah hujan deras mengguyur wilayah itu siang sekitar pukul 11.00 WIB.

Hujan sempat mereda, tapi selang dua jam hujan kembali deras dan kabut menutupi pandangan hingga jarak pandangan kurang dari 100 meter.

Air tidak lagi mengikuti alur sungai yang ada namun sudah tumpah ruah dari segala sisi. Arus yang paling deras tentu mengikuti alur banjir sebelumnya, yang mana itu adalah jalan raya penghubung utama Huta Nabolon - Tukka.

Di saat yang bersamaan juga sedang dilangsungkan penyaluran bantuan logistik kebutuhan pokok berupa sembako, selimut hingga peralatan dapur yang memang sangat dibutuhkan oleh warga Huta Nabolon.

Penyaluran bantuan berjalan kondusif, warga mengantre di sebuah truk barang untuk mendapatkan paket bantuan yang porsinya sudah ditetapkan oleh petugas dari Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah itu.

Baca juga: Pemulihan akses jalan nasional menuju Aceh Tengah terkendala BBM

Namun bagi sejumlah warga yang tinggal di perbukitan meliputi Desa Sigiring-giring, Saurmanggita dan Tapianauli belum bisa mengakses bantuan itu karena jalur satu-satunya yang bisa mereka lewati sedang tergenang banjir hingga setinggi pinggang orang dewasa.

Sementara itu, tim petugas gabungan dari Basarnas, TNI, Polri dan segenap unsur pemerintah daerah juga terpaksa menghentikan operasi SAR. Padahal mereka baru saja menemukan beberapa titik gundukan tanah yang diduga menimbun jasad warga.

Karena alasan keselamatan menghindari banjir susulan dan kondisi jaringan telekomunikasi yang belum stabil maka tim SAR memutuskan kembali ke Posko Gabungan di GOR Pandan.

Setidaknya hingga pukul 17.50 WIB hujan masih terus mengguyur, dan warga hanya bisa berharap banjir tidak semakin meninggi hingga mengakibatkan kerusakan kambali atau bahkan korban jiwa.

Harapan tersebut tidaklah sederhana, mengingat batang kayu dan bebatuan berukuran sebesar empat- enam meter masih berserakan.

Material yang dibawa banjir dua pekan yang lalu itu telah menghancurkan rumah bagi sedikitnya 150-200 kepala keluarga di kawasan Lingkungan IV.

Kawasan itu pula yang saat peristiwa banjir pertama kali videonya viral diberbagai kanal media sosial.

Baca juga: Warga Maninjau Agam perbaiki jembatan darurat menuju nagari tetangga

Margembira Gultom (41), warga Lingkungan IV, Kelurahan Huta Nabolon saat ditemui di rumahnya mengapresiasi kepedulian dari pemerintah maupun berbagai kalangan masyarakat yang telah memberikan bantuan dasar bagi warga setempat.

Ia meminta jangan karena keterbatasan akses telekomunikasi dan jalan utama terputus, maka bantuan yang sangat dibutuhkan ikut juga terhenti.

"Sudah ada yang masuk. Tapi untuk kami dan beberapa desa yang dekat dengan perbukitan bantuan itu baru bisa diterima, warga ya sepekan setelah bencana. Kenapa? Tidak terinfokan ke kami ini," cetusnya.

Namun selain bantuan pokok, menurut dia, pengerahan alat berat seperti ekskavator menjadi yang paling di harapkan warga saat ini, karena selain untuk membersihkan material, juga perlu untuk menormalisasi tiga aliran sungai yang mengelilingi wilayah itu dan juga untuk mencari korban hilang yang masih tertimbun.

"Masih banyak sekali saudara kami yang tertimbun pak, sudah dua Minggu ini masa tidak bisa kirim alat berat apalagi Lingkungan IV ini, hancur sudah semua rumah-rumah kami rata dengan tanah. Tolong cari mereka para orang tua kami yang hilang sampai bisa ditemukan," ungkapnya.

Baca juga: Masih ada daerah terisolasi, BNPB lanjut distribusi bantuan via udara

Baca juga: TNI lakukan metode airdrop distribusi bantuan ke pedalaman Aceh Utara

Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |