Pontianak (ANTARA) - Bandara Supadio yang berlokasi di Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, kembali ditetapkan sebagai bandara internasional setelah sebelumnya berstatus domestik sejak pandemi COVID-19.
"Pengembalian status internasional ini menjadi langkah strategis untuk meningkatkan konektivitas Kalimantan Barat dengan negara-negara tetangga dan membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat," kata Ketua Komisi V DPR RI Lasarus saat menghadiri peresmian bandara Supadio menjadi bandara Internasional di Kabupaten Kubu Raya, Rabu.
Ia berharap pembukaan kembali jalur internasional di Bandara Supadio bisa menjadi pemicu pertumbuhan sektor ketenagakerjaan, investasi, dan pariwisata di Kalbar.
Ia menambahkan, pembukaan rute penerbangan luar negeri akan sangat bergantung pada kebijakan dan minat pasar dari maskapai penerbangan. Pemerintah daerah maupun pusat akan memberikan dukungan penuh agar proses perizinan dapat berjalan lancar.
"Tentu akan disesuaikan dengan permintaan pasar. Kalau ada potensi, maskapai pasti tertarik. Yang penting, Kemenhub bisa memproses izin dengan cepat," tuturnya.
Di tempat sama, Gubernur Kalbar Ria Norsan menyampaikan bahwa beberapa rute internasional yang sebelumnya pernah beroperasi akan segera dibuka kembali dalam waktu dekat. Di antaranya adalah rute Pontianak–Kuching (Malaysia), Pontianak–Kuala Lumpur, dan Pontianak–Penang.
"Dengan status internasional ini, kita bisa kembali mengakses penerbangan langsung ke sejumlah kota di Malaysia. Ini tentu sangat menguntungkan bagi mobilitas masyarakat dan aktivitas perdagangan lintas batas," kata Ria Norsan.
Dia juga menyampaikan apresiasi atas dukungan Komisi V DPR RI yang dinilai berperan penting dalam proses pengembalian status internasional Bandara Supadio.
"Kami berterima kasih atas peran aktif Komisi V. Dukungan ini memberikan dampak positif bagi pembangunan dan pelayanan transportasi udara di Kalbar," katanya.
Pengaktifan kembali Bandara Supadio sebagai bandara internasional menjadi bagian dari upaya strategis pemerintah dalam memperkuat konektivitas regional di kawasan perbatasan.
Dengan dibukanya kembali penerbangan internasional dari dan ke Pontianak, Gubernur Kalbar berharap terjadi peningkatan mobilitas penumpang, arus logistik, serta kerja sama perdagangan dan pariwisata dengan negara tetangga, khususnya Malaysia.
Pewarta: Rendra Oxtora
Editor: Zaenal Abidin
Copyright © ANTARA 2025