Balai TNBB tingkatkan patroli antisipasi kebakaran hutan musim kemarau

1 month ago 9

Buleleng, Bali (ANTARA) - Balai Taman Nasional Bali Barat (TNBB) meningkatkan patroli petugas keliling kawasan hutan untuk mengantisipasi potensi kebakaran memasuki musim kemarau.

"Biasanya dalam satu bulan patroli empat kali, kami tingkatkan jadi lima hingga enam kali," kata Kepala Balai TNBB Nuryadi di Hutan Bali Barat, Desa Penjarakan, Kabupaten Buleleng, Bali, Rabu.

Ada pun jumlah polisi hutan yang ada di kawasan TNBB mencapai 33 orang dengan luas kawasan konservasi itu mencapai sekitar 19 ribu hektare.

Mengingat jumlah personel yang terbatas, pihaknya menjalin kerja sama dengan aparat kepolisian, hingga masyarakat termasuk petugas keamanan adat khas Bali yakni pecalang.

"Melalui patroli, petugas kami mendata kawasan yang dilewati lingkup TNBB yang rawan kebakaran," ucapnya.

Meski tidak setiap tahun terjadi kebakaran, namun pihaknya tetap mewaspadai karena kekeringan memicu kebakaran termasuk disebabkan ulah dari oknum tidak bertanggung jawab yang membuang puntung rokok.

Baca juga: Peneliti: Strategi teknologi terus digunakan tangani kebakaran hutan

"Kami kerahkan 33 personel polisi hutan karena instruksi menteri jadi kami harus siaga," ucapnya.

TNBB sebagian besar berada di wilayah ujung barat Kabupaten Buleleng dan sebagian lainnya berada di Kabupaten Jembrana.

Kawasan tersebut menjadi habitat alami hewan dilindungi di antaranya satwa endemik jalak bali dan rusa timor.

Sementara itu, kawasan TNBB sudah memasuki musim kemarau dengan sebagian besar lahan dan vegetasi di dalamnya berupa pepohonan cukup rapat dan semak belukar dalam kondisi kering.

Hutan di TNBB pernah beberapa kali mengalami kebakaran di antaranya pada Agustus 2019 yang melalap sekitar 30 hektare.

Pihaknya mengajak masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas yang dapat memicu kebakaran seperti membakar sampah atau membuang puntung rokok sembarangan di kawasan hutan.

Ia juga mengajak masyarakat untuk ikut berpartisipasi menjaga dan melaporkan apabila ada tanda kebakaran hutan.

Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) meminta semua pihak mewaspadai kebakaran lahan dan hutan karena puncak musim kemarau di sebagian besar wilayah tanah air diperkirakan pada Agustus 2025.

Baca juga: Personel Brimob Polda Riau gugur usai padamkan kathutla di Rokan Hilir

Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |