Ponorogo, Jawa Timur (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur memberikan bonus senilai Rp748 juta kepada atlet dan pelatih yang berhasil meraih medali pada ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) IX Jawa Timur 2025.
Penyerahan dilakukan Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko di Pendopo Agung, Selasa.
Bonus tersebut terdiri atas Rp605 juta untuk atlet dan Rp143 juta bagi pelatih.
Baca juga: Pemkab Lombok Tengah serahkan bonus atlet peraih medali PON 2024
Dana penghargaan dihimpun melalui kerja sama Pemkab, DPRD, dan KONI Ponorogo sebagai bentuk apresiasi atas perjuangan kontingen daerah yang sukses membawa pulang total 38 medali.
"Semua luar biasa. Saya bangga pada anak-anakku yang berjuang mengharumkan nama Ponorogo. Bonus ini semoga memacu cabang olahraga lain untuk terus berprestasi dan melakukan regenerasi," kata Bupati Sugiri.
Dalam Porprov IX yang berlangsung 28 Juni–8 Juli 2025 di Kota Batu dan sekitarnya, Ponorogo meraih 9 medali emas, 11 perak, dan 18 perunggu.
Medali diperoleh dari cabang ju-jitsu, pencak silat, panjat tebing, petanque, selam, atletik, pentathlon, biliar, renang, senam, balap sepeda, kick boxing, paralayang, dan gantole.
Baca juga: Gubernur Kalteng berikan bonus Rp1,275 miliar atlet berprestasi
Ketua Harian KONI Ponorogo, Sumani, menyebutkan besaran bonus untuk atlet peraih emas adalah Rp45 juta dan Rp5 juta untuk pelatih.
Peraih perak mendapat Rp10 juta (atlet) dan Rp4 juta (pelatih), sedangkan perunggu Rp5 juta (atlet) dan Rp3 juta (pelatih).
"Ke depan pembinaan akan lebih intensif agar prestasi terus meningkat. Pada Porprov lalu, Ponorogo mengirimkan 143 atlet dari sejumlah cabang dan berhasil naik peringkat dari posisi 32 menjadi 27," ujar Sumani.
Pemerintah daerah berharap capaian tersebut menjadi momentum kebangkitan olahraga Ponorogo, sekaligus menumbuhkan semangat generasi muda untuk menekuni olahraga secara serius.
Baca juga: Gubernur Riau setujui bonus atlet secara penuh namun bertahap
Pewarta: Destyan H. Sujarwoko
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
