Apple kucurkan Rp8 triliun untuk pasokan komponen magnet tanah jarang

2 months ago 19

Jakarta (ANTARA) - Apple mengumumkan akan menggelontorkan 500 juta dolar AS (sekitar Rp8,1 triliun) dalam beberapa tahun ke depan untuk membeli magnet tanah jarang (rare earth) dari perusahaan MP Materials yang berbasis di Amerika Serikat.

Dilansir dari Engadget pada Kamis, magnet ini merupakan komponen penting dalam berbagai perangkat Apple seperti iPhone, MacBook, dan stylus Apple Pencil.

Apple menjelaskan, magnet buatan perusahaan AS tersebut akan didistribusikan secara global untuk memenuhi permintaan material yang terus meningkat di seluruh dunia.

Baca juga: Regulasi baru tanah jarang China bukan langkah taktis balasan

MP Materials merupakan satu-satunya produsen logam tanah jarang yang terintegrasi penuh di Amerika Serikat. Apple dan MP Materials juga sepakat untuk mengembangkan fasilitas pemrosesan material langka itu di negara bagian Texas, termasuk membangun sejumlah jalur produksi khusus untuk produk Apple.

Ketika selesai, pabrik ini diperkirakan akan menciptakan puluhan lapangan kerja baru di bidang manufaktur teknologi tinggi dan penelitian serta pengembangan (R&D).

“Inovasi Amerika adalah inti dari semua yang kami lakukan di Apple, dan kami bangga untuk memperdalam investasi kami di ekonomi AS. Material tanah jarang sangat penting dalam pengembangan teknologi canggih, dan kemitraan ini akan memperkuat pasokan material penting ini di dalam negeri,” kata CEO Apple Tim Cook.

Baca juga: Jepang tawari AS kerjasama unsur tanah jarang demi pengurangan tarif

Tak hanya itu, Apple dan MP Materials juga akan bekerja sama membangun fasilitas daur ulang di California. Kedua perusahaan berkomitmen mengembangkan material magnet baru dan teknologi pemrosesan inovatif guna meningkatkan performa magnet di perangkat elektronik masa depan.

Langkah ini merupakan bagian dari janji investasi Apple sebesar 500 miliar dolar AS di Amerika Serikat dalam empat tahun ke depan, naik dibandingkan komitmen 430 miliar dolar AS yang diumumkan pada 2021. Jika disesuaikan dengan inflasi, angka tersebut nyaris setara.

Apple tercatat sebagai pelopor dalam penggunaan unsur tanah jarang hasil daur ulang untuk perangkat elektronik konsumen. Perusahaan mulai menerapkannya sejak 2019 melalui Taptic Engine pada iPhone 11.

Baca juga: Peneliti BRIN ungkap Indonesia miliki potensi logam tanah jarang

Baca juga: Australia investasi ratusan juta dolar untuk proyek logam tanah jarang

Penerjemah: Farhan Arda Nugraha
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |