Antisipasi banjir Banten, daya tampung sejumlah bendungan diukur ulang

2 hours ago 2
Kami mengurangi volume tampungan air di bendungan-bendungan, bukan mengosongkan, tetapi menurunkan muka air dalam rangka kesiapsiagaan menampung curah hujan

Serang (ANTARA) - Menghadapi potensi peningkatan curah hujan dan ancaman banjir di wilayah Banten, Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau Ciujung Cidurian (BBWS C3) menyiagakan seluruh infrastruktur sumber daya air dan peralatan operasional untuk melindungi masyarakat dari risiko bencana hidrometeorologi.

Kepala BBWS C3 Dedi Yudha Lesmana menjelaskan kesiapsiagaan dilakukan dengan mengatur ulang volume tampungan air di sejumlah bendungan agar mampu menampung debit tambahan saat curah hujan tinggi.

“Kami mengurangi volume tampungan air di bendungan-bendungan, bukan mengosongkan, tetapi menurunkan muka air dalam rangka kesiapsiagaan menampung curah hujan berintensitas tinggi. Langkah ini penting agar bendungan dapat menampung tambahan debit air dan mengurangi risiko limpasan ke wilayah hilir,” kata Dedi di Kota Serang, Jumat.

Selain pengelolaan bendungan, BBWS C3 juga melakukan susur sungai di wilayah kewenangan untuk mengidentifikasi titik-titik kritis yang rawan luapan air saat hujan deras.

Baca juga: BNPB: 3.000 warga terdampak banjir pada delapan desa di Pandeglang

Menurut Dedi, hasil identifikasi itu digunakan untuk perbaikan fisik seperti normalisasi sungai dan penguatan tanggul, termasuk di Sungai Cibanten yang kini tengah dikerjakan.

“Penyempitan sungai akibat sedimentasi maupun sampah rumah tangga telah kami identifikasi. Kami juga terus melakukan edukasi kepada masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan ke sungai,” ujarnya.

Untuk mendukung operasi lapangan, BBWS C3 menyiagakan 10 alat berat, terdiri dari tiga mini ekskavator, tiga ekskavator standar, dua long arm, dua ekskavator ampibi, serta lima dump truckm dan tiga mobile pump.

Sementara itu bahan penanggulangan darurat yang tersedia meliputi 9.329 kawat bronjong, 2.476 geobag, 500 geobox, dan lima set bekisting geobox.

“Semua peralatan ini kami siapkan agar bisa langsung dikerahkan saat terjadi banjir atau genangan di titik rawan,” kata Dedi.

Baca juga: Cegah banjir, Pemprov Banten lanjutkan normalisasi Sungai Cibanten

Ia menambahkan kesiapsiagaan tersebut juga melibatkan koordinasi lintas lembaga, termasuk dengan pemerintah daerah, Polri, TNI, BPBD, BMKG, serta unit pelaksana teknis di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Kolaborasi ini dinilai penting untuk memastikan penanganan banjir berjalan cepat dan terpadu.

Dari sisi hidrologi, BBWS C3 mengoperasikan pos pemantauan yang terintegrasi dengan command center sehingga data curah hujan, tinggi muka air, dan debit sungai dapat dipantau secara aktual (real time).

Informasi ini menjadi dasar pengambilan keputusan, baik untuk pengoperasian infrastruktur pengendali banjir maupun penyampaian peringatan dini kepada masyarakat.

“Dengan data real time, kami bisa segera melakukan langkah operasional di lapangan dan mengoordinasikan pihak terkait untuk mempercepat respons,” tutur Dedi.

Baca juga: BBWS C3 berharap pemanfaatan Waduk Karian lebih optimal

Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |