Jakarta (ANTARA) - Instalasi ruang kelas lengkap dengan meja, kursi, dan papan tulis digital menjadi salah satu sudut paling ramai diperbincangkan dalam pameran “Haluan Merah Putih: Satu Tahun Prabowo–Gibran” di Gedung Antara Heritage Center, Jakarta.
Melalui ruang kecil itu, Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) ANTARA menampilkan wajah optimisme pendidikan Indonesia melalui kisah Sekolah Rakyat, bagian potret nyata tentang upaya menghadirkan pemerataan pendidikan di seluruh penjuru negeri.
Pameran yang dibuka secara resmi oleh Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi pada Kamis (30/10) tersebut menghadirkan suasana hangat dan penuh semangat. Sejumlah menteri Kabinet Merah Putih turut hadir, di antaranya Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Sosial Saifullah Yusuf, Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya, Kepala Badan Komunikasi Pemerintah Angga Raka Prabowo, serta Direktur Utama LKBN ANTARA Akhmad Munir beserta jajaran pimpinan BUMN-mitra strategis.
Dalam pembukaan yang berlangsung khidmat, para tamu menyalakan sirene peresmian di ruang utama galeri, menandai dimulainya pameran yang merekam perjalanan satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Pameran yang digelar selama sebulan, sejak 30 Oktober - 30 November 2025, menampilkan 117 foto, empat infografis, enam karya audio-visual, serta tujuh kolaborasi yang menggabungkan teks, foto, dan video jurnalistik. Karya-karya tersebut mendokumentasikan empat program prioritas nasional Prabowo–Gibran, yakni Cek Kesehatan Gratis, Swasembada Pangan, Sekolah Rakyat, dan Ketahanan Energi.
Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi bersama Menteri Sosial Saifullah Yusuf, Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyaksikan salah satu karya jurnalistik pada Pemeran Haluan Merah Putih di Antara Heritage Center (AHC), Jakarta, Kamis (30/10/2025). ANTARA/ M Riezko Bima Elko Prasetyo.Di antara sorotan lampu dan layar digital yang tertata rapi, Sekolah Rakyat tampil sebagai simbol perubahan sosial yang paling menonjol. Melalui instalasi multimedia, pengunjung diajak menelusuri kisah anak-anak di berbagai daerah Indonesia mulai dari proses pendataan, pembangunan sekolah, seleksi siswa, hingga aktivitas belajar dan kehidupan di asrama.
Setiap adegan menghadirkan kisah tentang bagaimana kebijakan pemerintah menjangkau lapisan masyarakat paling bawah. Seluruh karya yang ditampilkan merupakan hasil liputan para pewarta ANTARA di kantor pusat dan biro pelbagai daerah yang merekam perjalanan nyata kebijakan sosial pemerintah.
Program Sekolah Rakyat menjadi prioritas nasional Presiden Prabowo untuk menyediakan pendidikan gratis dan berkualitas bagi anak-anak dari keluarga berpenghasilan rendah yang masuk kategori desil 1 hingga 4 dalam Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).
Model pendidikan ini dirancang sebagai wadah pembelajaran sekaligus pemberdayaan sosial-ekonomi yang memadukan program prioritas lain seperti Makan Bergizi Gratis, Cek Kesehatan Gratis, Jaminan Kesehatan, Koperasi Desa Merah Putih, dan Program Tiga Juta Rumah bagi keluarga siswa.
Kementerian Sosial sebagai pelaksana teknis menargetkan seluruh Sekolah Rakyat dilengkapi fasilitas modern sebelum akhir 2025. Fasilitas tersebut meliputi papan interaktif digital, perangkat komputer, jaringan internet, serta seragam bagi siswa, guru, dan wali asrama.
Menteri Sosial Saifullah Yusuf mengatakan bahwa Sekolah Rakyat dirancang khusus untuk menjangkau anak-anak yang belum seutuhnya atau bahkan tidak pernah tersentuh layanan pendidikan karena keterbatasan keluarganya. Hal ini sebagaimana tertuang dalam Surat Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 8/2025 tentang Optimalisasi Pelaksanaan Pengentasan Kemiskinan dan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem.
Dalam pameran itu sendiri, ANTARA bersama Kementerian Sosial menghadirkan secara khusus sejumlah siswa dan guru dari Sekolah Rakyat Menengah Pertama (SRMP) 10 Bogor, Jawa Barat untuk mensimulasikan aktivitas belajar-mengajar. Pengunjung diharapkan bisa lebih memahami seputar Sekolah Rakyat melalui konsep pameran yang interaktif seperti ini.
“Masih banyak saudara-saudara kita yang belum merasakan bangku sekolah atau makan bergizi setiap hari. Melalui program ini, negara hadir agar tidak ada lagi masyarakat yang lapar, miskin, atau kehilangan kesempatan belajar,” kata Menteri Sosial Saifullah Yusuf.
Baca juga: Mensesneg resmi buka pameran ANTARA "Haluan Merah Putih"
Baca juga: Mensesneg apresiasi dokumentasi satu tahun Prabowo-Gibran oleh ANTARA
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































