Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi I DPR RI TB Hasanuddin mengatakan bahwa penambahan satuan teritorial maupun satuan tempur di institusi TNI diperlukan untuk menyesuaikan dengan tantangan yang saat ini dihadapi.
Menurut dia, penambahan satuan tersebut tentu akan menambah kebutuhan anggaran. Namun, dia mengatakan bahwa organisasi militer bukan berlandaskan terhadap profit, melainkan berlandaskan ancaman yang terjadi.
*Ancaman lebih gede, maka kita butuh postur TNI yang lebih gede. Di dalam mengeliminasi ancaman tersebut," kata TB di kompleks parlemen, Jakarta, Selasa.
Berdasarkan diskusi internal dengan Komisi I DPR, menurut dia, penambahan satuan itu membutuhkan penambahan anggaran, tetapi penambahannya akan dilakukan secara bertahap.
Maka dari itu, penambahan anggaran untuk satuan-satuan baru yang diresmikan oleh Presiden Prabowo Subianto pun membutuhkan waktu yang sesuai dengan kemampuan anggaran negara.
Baca juga: Anggota DPR pastikan Komisi I perhatikan kesejahteraan wartawan
Baca juga: Anggota DPR ungkap Dubes yang disiapkan di antaranya untuk AS-Jepang
*Anggarannya ada penambahan, dan nanti saya tidak akan mendahului Bapak Presiden. Nanti kita akan diumumkan pada tanggal 15 Agustus. Dalam pidato Presiden menyambut 17 Agustus tahun 2025," katanya.
Dia menjelaskan bahwa postur TNI itu umumnya terdiri dari tiga hal. Yang pertama yakni sumber daya manusia, yang harus diisi dengan prajurit yang terlatih. Unsur yang kedua yakni alat utama sistem pertahanan (Alutsista), dan yang ketiga yakni sistem operasionalnya.
"Anggaran itu akan bertambah. Kita menunggu saja keputusannya nanti seperti apa. Tetapi tentu akan bertambah secara gradual. Tidak serta-merta," katanya.
Sebelumnya pada Minggu (10/8), Presiden Prabowo Subianto melantik dan mengukuhkan enam Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) yang baru dibentuk, yaitu Mayjen TNI Kristomei Sianturi sebagai Pangdam XXI/Radin Inten, Mayjen TNI Zainul Arifin sebagai Pangdam XXII/Tambun Bungai, Mayjen TNI Jonathan Binsar Parluhutan sebagai Pangdam XXIII/Palaka Wira, Mayjen TNI Agus Hadi Waluyo sebagai Pangdam XIX/Tuanku Tambusai, Mayjen TNI Arief Gajah Mada sebagai Pangdam XX/Tuanku Imam Bonjol, dan Mayjen TNI Lucky Avianto sebagai Pangdam XXIV/Mandala Trikora.
Presiden kemudian mengukuhkan 20 Brigade Teritorial Pembangunan, dan organisasi baru TNI lainnya yang merupakan hasil validasi organisasi baru.
Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.