Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi VI DPR RI Imas Aan Ubudiyah memandang pemerintah berperan dalam pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,12 persen pada kuartal II tahun 2025.
“Angka pertumbuhan ini bukan semata hasil dari pergerakan sektor industri dan investasi besar, tetapi juga buah dari kerja nyata pemerintah memberdayakan masyarakat di tingkat bawah, terutama UMKM, koperasi, dan sektor informal yang menjadi penyangga utama ekonomi kita,” ujar Imas dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.
Selain itu, dia memandang kebijakan yang inklusif dan program-program lintas kementerian/lembaga memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
Kebijakan itu, kata dia, seperti peningkatan kapasitas usaha kecil, pelatihan vokasional, hingga fasilitasi pembiayaan.
Walaupun demikian, dia mengatakan pertumbuhan yang berkelanjutan tidak cukup hanya mengandalkan stimulus jangka pendek, tetapi juga harus diperkuat dengan skema pemberdayaan masyarakat yang lebih sistemis dan berbasis wilayah.
“Pemerintah perlu memperkuat pendekatan teritori dalam pemberdayaan. Artinya, setiap wilayah harus memiliki road map (peta jalan, red.) pembangunan berbasis potensi lokal dengan dukungan akses pasar dan teknologi, sehingga tidak sentralistik,” ujarnya.
Ia juga mengatakan pentingnya reformulasi kebijakan fiskal agar lebih pro rakyat, termasuk peningkatan anggaran untuk program pemberdayaan di desa dan wilayah terpencil.
“Pertumbuhan ekonomi harus dibarengi dengan pemerataan. Kita tidak ingin angka 5,12 persen ini hanya dinikmati segelintir wilayah atau kelompok saja,” katanya.
Ia melanjutkan, “Pemerintah harus menjamin bahwa pemberdayaan benar-benar menjangkau seluruh lapisan masyarakat.”
Sementara itu, dia mendorong Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat agar terus memperkuat koordinasi dengan kementerian teknis dan pemerintah daerah untuk memastikan setiap program berdampak langsung terhadap kesejahteraan rakyat.
“Ke depan, tantangannya bukan hanya menjaga pertumbuhan tetap positif, tetapi memastikan ekonomi kita semakin inklusif dan berkeadilan. Pemberdayaan adalah fondasi utama untuk mencapainya,” ujarnya.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) pada 5 Agustus 2025, mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2025 mencapai 5,12 persen secara tahunan (yoy) dengan nilai Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar Rp5.947 triliun.
Pewarta: Rio Feisal
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.