Amerika Serikat segera sabut sanksi untuk Suriah

6 hours ago 3

Washington (ANTARA) - Amerika Serikat akan segera mencabut sanksi langsung bagi Suriah, yang memungkinkan Departemen Keuangan dan Departemen Luar Negeri menerapkan otorisasi untuk mendorong investasi baru ke negara Timur Tengah itu.

"Suriah juga harus terus berupaya untuk menjadi negara yang stabil dan damai, dan keputusan hari ini diharapkan akan menempatkan negara tersebut di jalur menuju masa depan yang cerah, sejahtera, dan stabil," kata Menteri Keuangan AS Scott Bessent dalam sebuah pernyataan, Jumat (23/5).

Selama kunjungan ke Timur Tengah pekan lalu, Presiden Donald Trump mengatakan bahwa ia akan memerintahkan pencabutan sanksi Washington yang "brutal dan melumpuhkan" terhadap Suriah untuk memberi negara itu "kesempatan untuk menjadi negara yang hebat."

Kantor Pengawasan Aset Luar Negeri (OFAC) Departemen Keuangan AS mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa lisensi umum tersebut mengesahkan transaksi yang dilarang oleh Peraturan Sanksi Suriah, yang secara efektif mencabut sanksi terhadap Suriah.

Lisensi umum tersebut akan memungkinkan investasi baru dan aktivitas sektor swasta, katanya.

"Departemen Luar Negeri AS secara bersamaan mengeluarkan keringanan berdasarkan Undang-Undang Perlindungan Sipil Caesar Suriah (Caesar Act) yang akan memungkinkan mitra asing, sekutu, dan kawasan kita untuk lebih membuka potensi Suriah,” demikian pernyataan kantor tersebut.

Baca juga: Dewan Eropa beri selamat kepada presiden Suriah atas pencabutan sanksi

"Ini hanyalah satu bagian dari upaya pemerintah AS yang lebih luas untuk menghapus seluruh sanksi yang dijatuhkan pada Suriah karena pelanggaran rezim Bashar al-Assad,” tambahnya.

Keringanan sanksi tersebut akan diperluas ke pemerintah Suriah yang baru, dengan jaminan bahwa Suriah tidak akan menawarkan “tempat berlindung yang aman” bagi organisasi teroris, serta memastikan keamanan bagi minoritas agama dan etnisnya.

Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio mengatakan bahwa ia mengeluarkan keringanan sanksi wajib Undang-Undang Caesar selama 180 hari untuk memastikan hukuman tersebut tidak menghalangi kemampuan mitra AS untuk melakukan investasi yang mendorong stabilitas serta memajukan upaya pemulihan dan rekonstruksi Suriah.

"Keringanan ini akan memfasilitasi penyediaan listrik, energi, air, dan sanitasi, dan memungkinkan respons kemanusiaan yang lebih efektif di seluruh Suriah," kata Rubio.

Rubio mengatakan tindakan tersebut merupakan "langkah pertama" dalam mewujudkan visi Trump tentang hubungan baru antara Suriah dan AS.

Menurut dia, Trump memberi pemerintah Suriah kesempatan untuk memajukan perdamaian dan stabilitas, baik di dalam negeri maupun dalam hubungan Suriah dengan negara-negara tetangganya.

"Presiden (Trump) telah menjelaskan harapannya bahwa bantuan akan diikuti oleh tindakan cepat oleh pemerintah Suriah pada prioritas kebijakan yang penting," kata Rubio.

Sumber: Anadolu

Baca juga: Pencabutan sanksi AS atas Suriah upaya Trump "melawan" Israel

Penerjemah: Yashinta Difa
Editor: Rahmad Nasution
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |