Aktivitas Gunung Lewotobi Laki-Laki masih Level IV

5 hours ago 4
Suara gemuruh sudah tidak terdengar, begitu juga sinar api sudah tidak tampak.

Labuan Bajo (ANTARA) - Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebutkan hasil analisis visual dan instrumental menunjukkan bahwa aktivitas Gunung Api Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), masih tergolong tinggi.

"Oleh karena itu, tingkat aktivitas gunung api ini masih ditetapkan pada Level IV (Awas)," kata Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid dalam keterangan yang diterima di Labuan Bajo, Sabtu dini hari.

Pada periode 22 Mei 2025 pukul 12.00 hingga 23 Mei 2025 pukul 18.00 Wita, kata Wafid, ​​​​ tercatat Gunung Lewotobi Laki-Laki satu kali mengalami erupsi dengan tinggi kolom erupsi mencapai 300 meter di atas puncak.

Terlihat embusan asap dengan tekanan lemah hingga sedang berwarna putih di sekitar kawah dengan ketinggian 500—700 meter di atas puncak.

"Suara gemuruh sudah tidak terdengar, begitu juga sinar api sudah tidak tampak," ujarnya.

Lebih lanjut rekaman kegempaan yang terjadi dalam rentang waktu tersebut adalah satu kali gempa letusan, 12 kali gempa embusan, 24 kali gempa harmonik, 31 kali gempa vulkanik dalam, sesekali tektonik lokal, dan delapan kali gempa tektonik jauh.

Dari data kegempaan, lanjut dia, terlihat indikasi penurunan aktivitas permukaan. Namun, suplai dari kedalaman masih terlihat yang ditandai dengan peningkatan gempa vulkanik dalam yang cukup, tetapi amplitudo dominannya kecil.

Baca juga: Badan Geologi sampaikan sejumlah perkembangan aktivitas Gunung Marapi

Baca juga: Badan Geologi keluarkan rekomendasi setelah kegempaan Gunung Talang

Sementara itu, data tiltmeter menunjukkan penurunan, yang menandakan tekanan dari dalam menuju pada kestabilan.

Dari visual drone, terlihat adanya material lava di dasar kawah Gunung Lewotobi Laki-Laki.

"Apabila terjadi erupsi yang membongkar lava, akan bersifat eksplosif dengan energi yang besar," katanya.

Karena tingkat aktivitas Gunung Lewotobi Laki-Laki masih Level IV (Awas), pihaknya mengimbau masyarakat dan wisatawan untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius 6 km dan sektoral barat-timur laut sejauh 7 km dari pusat erupsi.

"Tetap tenang dan mengikuti arahan dari pemerintah daerah," ungkapnya.

Masyarakat juga diminta untuk tidak mempercayai informasi yang tidak jelas sumbernya.

Selain itu, masyarakat di sekitar wilayah rawan bencana agar mewaspadai potensi banjir lahar apabila terjadi hujan lebat, khususnya di daerah aliran sungai yang berhulu pada puncak Gunung Lewotobi Laki-Laki seperti di Dulipali, Nobo, Hokeng Jaya, dan Nurabelen.

Ia juga mengimbau warga yang terdampak hujan abu menggunakan masker atau penutup hidung dan mulut untuk melindungi saluran pernapasan.

Pewarta: Gecio Viana
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |