Ahli sarankan langkah preventif cegah infeksi kanker serviks

3 hours ago 1

Jakarta (ANTARA) - Dokter Spesialis Obgyn RS Permata Depok Winda Nizarwan menyarankan, perempuan yang belum menikah untuk melakukan vaksin human papiloma virus (HPV) penyebab kanker serviks dan papsmear bagi yang telah menikah untuk mengetahui gambaran dan status kesehatan mulut rahim dan mencegah secara dini kanker serviks.

“Kalau wanita yang sudah pernah berhubungan seksual maka wajib dilakukan papsmear. Kita wajib tahu status dari gambaran mulut rahim,” ujar Winda Nizarwan dalam webinar yang dipantau secara daring di Jakarta, Jumat.

Sementara untuk deteksi dini kanker serviks bagi perempuan yang belum menikah maka dilakukan melalui konsultasi untuk mengetahui keluhan-keluhan yang dialami seperti tanda berupa bercak darah, bercak keputihan, flek darah kecoklatan atau darah merah segar.

Baca juga: Dinkes Madiun gelar vaksin HPV bagi pelajar putri cegah kanker serviks

Baca juga: Vaksin HPV direkomendasikan bagi laki-laki guna cegah penyakit lainnya

Gejala-gejala tersebut memang bukan tanda pasti yang menunjukkan gejala kanker serviks bagi remaja atau yang belum berhubungan seksual. Ia pun menyarankan bila mengalami gejala yang mencurigakan maka sebaiknya melakukan konsultasi ke ahli medis.

Ia pun menyarankan bagi perempuan usia di bawah 18 tahun untuk tidak melakukan hubungan seksual. “Makanya kan pemerintah menganjurkan untuk usia menikah di Indonesia di atas 19 tahun bagi wanita,” katanya.

Sementara untuk pasangan suami istri, ia menyarankan agar setia pada satu pasangan dalam berhubungan seksual. Pasalnya virus ini dapat berpindah dari satu orang ke orang lain melalui hubungan seksual yang kerap berganti pasangan.

Disarankan pasangan suami istri melakukan hubungan seksual secara aman, dalam arti alat genital bertemu genital. Lebih lanjut, perempuan baik perokok aktif maupun pasif menghadirkan dampak yang kurang baik bagi kesehatan reproduksi.

Bila dirasa mengalami gangguan pada alat kelamin perempuan seperti keputihan dan lainnya dapat dikonsultasikan ke dokter ahli bukannya mengonsumsi obat secara asal tanpa konsultasi. “Jangan ya, kita periksa saja,” jelasnya.

Baca juga: DKI Jakarta upayakan semua anak perempuan mendapat imunisasi HPV

Baca juga: Pemerintah perluas imunisasi HPV cegah kanker leher rahim

Baca juga: Dokter : Vaksin HPV bagi laki-laki cegah kanker serviks pasangannya

Pewarta: Sinta Ambarwati
Editor: Mahmudah
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |