Afrika Selatan serukan penghormatan atas hukum humaniter internasional

4 weeks ago 6

Johannesburg (ANTARA) - Seiring peringatan Hari Kemanusiaan Sedunia pada Selasa (19/8), Wakil Menteri Hubungan dan Kerja Sama Internasional Afrika Selatan Alvin Botes menyerukan kepada komunitas global untuk "memperkuat" penghormatan terhadap hukum humaniter internasional.

Berbicara dalam acara bertema "Inisiatif Global untuk Menggalang Dukungan Politik dan Komitmen terhadap Hukum Humaniter Internasional" di Pretoria, ibu kota administratif negara tersebut, Botes menggambarkan hukum humaniter sebagai "landasan" hukum internasional. Dia juga mengecam keras apa yang dia sebut sebagai "kekacauan geopolitik" saat ini, yang mendorong lonjakan konflik bersenjata di seluruh dunia.

Wakil menteri tersebut mengatakan hal ini menciptakan lingkungan yang dipenuhi ketidakpastian, volatilitas, dan anarki. "Kita menyaksikan peningkatan pesat populisme sayap kanan, nasionalisme sempit, rasisme, seksisme, xenofobia, dan intoleransi terkait lainnya," katanya.

Botes menyoroti lebih dari 20 konflik yang sedang berlangsung di Afrika dan juga menyebut beberapa perang baru-baru ini di Timur Tengah yang melibatkan Suriah, Lebanon, dan Iran.

"Bukti historis menunjukkan bahwa Israel tetap berkomitmen pada pembersihan etnis rakyat Palestina melalui perang genosida terhadap mereka," katanya, seraya menambahkan bahwa hukum internasional secara umum penting dalam konteks ini, dan kejelasan moral serta hukum yang ditawarkan oleh hukum humaniter internasional lebih relevan dan penting dari sebelumnya.

Dia juga mengatakan krisis kemanusiaan yang terjadi di benua Afrika harus "dihadapi," menyoroti pengungsian lebih dari 10 juta orang di Sudan Selatan akibat konflik di sana.

"Krisis-krisis ini tidak terisolasi, mereka saling terhubung. Mereka memperburuk ketidakstabilan regional, membalikkan puluhan tahun pembangunan, dan menguji tekad kolektif kita untuk mematuhi prinsip-prinsip hukum humaniter," katanya. "Oleh karena itu, para pemimpin, diplomat, dan rakyat Afrika harus bersuara dengan kejelasan yang setara melawan tragedi-tragedi ini."

Sementara itu, Botes menegaskan kembali komitmen Afrika Selatan untuk menjunjung tinggi hukum internasional.

Penerjemah: Xinhua
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |