Jakarta (ANTARA) - Kakak-beradik Aero Sutan Aswar dan Aqsa Sutan Aswar mempersembahkan masing-masing medali emas dan perunggu SEA Games 2025 untuk Indonesia dari cabang olahraga jetski pada hari terakhir pelaksanaan kompetisi tersebut, Minggu.
Dikutip dari laman penyelenggara, pada pertandingan yang digelar di Pantai Jomtien, Chonburi, Aero meraih medali emas dari nomor endurance open, mengalahkan atlet Thailand Taparat Joesonnusont (perak) dan wakil Filipina Marchael Buhisa (perunggu).
Pada pertandingan final itu, Aero mencatatkan total poin tertinggi yakni 1.132 dari tiga moto (balapan), lebih baik dari Joesonnusont (1.130) dan Buhisa (1.096).
Sementara itu sang adik, Aqsa, menduduki peringkat ketiga di nomor runabout stock dengan total poin 202 dari tiga moto.
Medali emas dan perak nomor tersebut direbut atlet tuan rumah Thailand yaitu Permphon Teerapatpanich (233 poin) dan Teera Settura (204 poin).
Pencapaian Aero dan Aqsa di SEA Games 2025 mengulangi prestasi mereka di SEA Games 2023, Kamboja.
Baca juga: Aqsa dan Aero Aswar dapat penghargaan atas prestasi di SEA Games 2023
Kala itu, Aero merebut medali emas dari nomor endurance runabout open. Sementara Aqsa menggondol dua medali perunggu dari endurance runabout open dan runabout stock.
Aero (31 tahun) dan Aqsa (28 tahun) merupakan saudara kandung yang sering mengharumkan nama bangsa pada berbagai turnamen jetski internasional.
Aero, misalnya, selain merebut dua medali emas SEA Games 2023 dan 2025, juga pemegang medali perak Asian Games 2018 dan sempat menjadi juara dunia jetski pada tahun 2014, 2016 dan 2019.
Sementara Aqsa berstatus sebagai peraih medali emas Asian Games 2018 dan, sama seperti sang kakak, pernah menjadi kampiun di berbagai turnamen internasional termasuk kejuaraan dunia jetski pada 2018.
Baca juga: Timnas Ski Air dan Wakeboard bidik satu emas di SEA Games 2025
Baca juga: Menpora sebut SEA Games 2025 ajang promosi degradasi cabor prioritas
Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
