Mataram (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat Nusa Tenggara Barat (NTB) dan sekitarnya mengalami 407 aktivitas kegempaan selama Agustus 2025, yang didominasi gempa bermagnitudo kecil dan dangkal.
“Sebanyak 313 gempa bermagnitudo kurang dari 3,0, sementara 94 lainnya tercatat pada magnitudo 3 hingga 5 tanpa gempa besar yang signifikan," kata Kepala Stasiun Geofisika Mataram Sumawan dalam laporan di Mataram, Senin.
Baca juga: Gempa bumi Lombok Tengah terasa hingga di Bali
Sumawan menjelaskan ada tiga kejadian gempa bumi yang dirasakan masyarakat, yakni 10 Agustus 2025, berkekuatan 4,4 magnitudo dengan kedalaman 10 kilometer dirasakan warga di Kabupaten Sumbawa dan Sumbawa Besar.
Tiga hari berselang, pada 13 Agustus kembali terjadi gempa di Lombok Timur berkekuatan 3,7 magnitudo dengan kedalaman 14 kilometer.
Selanjutnya, gempa bumi berkekuatan 4,2 magnitudo pada kedalaman 62 kilometer dirasakan oleh warga di Lombok Tengah, Lombok Barat, Lombok Timur, dan Kota Mataram pada 29 Agustus 2025.
BMKG mencatat puncak frekuensi kegempaan tercatat pada 2 Agustus 2025 dengan 34 kejadian, sebagian besar termasuk kategori gempa kecil di bawah 3,0 magnitudo yang mendominasi peristiwa pada hari tersebut.
Bila dilihat dari kedalaman pusat gempa, imbuh Sumawan, pihaknya mencatat ada 319 gempa tergolong dangkal dengan kedalaman kurang dari 60 kilometer, sementara 88 gempa lain berlokasi di kedalaman menengah antara 60 hingga 300 kilometer.
Analisis seismisitas menunjukkan aktivitas gempa bersumber dari subduksi Lempeng Indo-Australia, sesar aktif di Pulau Lombok, sesar sekitar Gunung Tambora, serta Flores Back Arc Thrust segmen Sumbawa.
Baca juga: Gempa bermagnitudo 4.0 guncang Lombok Tengah
Baca juga: Satu rumah di Lombok Tengah rusak akibat gempa magnitudo 5,8
BMKG mengimbau masyarakat harus tetap tenang, tidak mudah terpengaruh isu tidak benar, serta mengandalkan informasi resmi yang terverifikasi dari kanal komunikasi resmi lembaga tersebut.
BMKG juga mendorong masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan bencana dengan mengenali jalur evakuasi, mengikuti sosialisasi kebencanaan, serta memperbaharui informasi seputar aktivitas gempa secara berkala.
Pewarta: Sugiharto Purnama/Akke Alifwibia Ningsih
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.