Manokwari (ANTARA) - Tim Disaster Victim Identification (DVI) Biddokes Kepolisian Daerah Papua Barat berhasil mengidentifikasi 13 jenazah korban banjir bandang dan tanah longsor di Distrik Catubouw, Kabupaten Pegunungan Arfak.
Kepala Biddokes Polda Papua Barat Kombes Pol dr Iskandar di Manokwari, Jumat, mengatakan tujuh dari 13 jenazah sudah diserahterimakan kepada masing-masing keluarga korban.
Jenazah tersebut yaitu, Yoseph Ermilianus Efrem, Porman Takaliumang, Okden Wote, Joni Rahawari, Once Takaliumang, Lauriensius Denilson Armanto, dan George Takaliumang.
"Tujuh jenazah sudah kami serahkan kepada pihak keluarga korban," kata Iskandar.
Dia menyebut untuk delapan jenazah lainnya yang sudah teridentifikasi, masih dalam proses penyelesaian berita acara serah terima dari Biddokes Polda Papua Barat kepada keluarga korban.
Adapun delapan jenazah yang dimaksud meliputi, Harispen Tampil, Reki Wote, Melkianus Isba, Oktavianus Petrus Alwandi, Yan Leo, serta Robertus Edison Nurak.
Baca juga: Tim DVI identifikasi delapan jenazah korban banjir di Pegunungan Arfak
"Kalau berita acara sudah lengkap, jenazah kami serahkan ke pihak keluarga masing-masing," ucap dia.
Dia menyebut bahwa jumlah jenazah yang diterima oleh Tim DVI Biddokes dan Tim Inafis Ditreskrimum Polda Papua Barat untuk dilakukan proses identifikasi sebanyak 14 jenazah.
Kondisi sebagian besar jenazah yang membusuk dan dipenuhi material longsor, menyulitkan tim melakukan pencocokan data antemortem sekunder dengan post mortem primer.
"Ada 14 jenazah yang kami terima dari Tim SAR. Tinggal satu lagi dalam proses identifikasi. Kami diperkuat spesialis forensik dari Biak yaitu dr Isak Reba," ujar Iskandar.
Kepala Badan SAR Nasional Manokwari Yefri Sabaruddin menjelaskan, jumlah korban sebanyak 24 orang terdiri atas empat orang selamat, satu ditemukan meninggal dunia atas nama Harun Maidodga, 19 orang hilang.
Operasi pencarian yang dilakukan oleh Tim SAR gabungan dari hari pertama hingga hari keenam, berhasil menemukan 15 korban dalam kondisi meninggal dunia sehingga masih tersisa empat korban.
Perlu diketahui, bencana alam berupa banjir bandang dan tanah longsor yang melanda Kampung Jim (Meyes), Distrik Catubouw, terjadi pada 16 Mei 2025 sekira pukul 21.00 WIT.
Informasi itu diterima Basarnas dari Kepala Satreskrim Polres Pegunungan Arfak Iptu Dwi Maryanto pada 17 Mei 2025 pukul 18.45 WIT, dan tim langsung bergerak menuju lokasi.
Baca juga: BNPB pastikan 15 korban banjir bandang Arfak ditemukan meninggal dunia
Pewarta: Fransiskus Salu Weking
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2025