Semarang (ANTARA) - Sebanyak 100 orang lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Jawa Tengah akan diberangkatkan pemerintah provinsi setempat untuk berkuliah ke 18 universitas pilihan di Korea Selatan.
"Kami akan buka beasiswa kuliah ke luar negeri. Kami berangkatkan 100 mahasiswa ke Korea Selatan," kata Gubernur Jateng Ahmad Luthfi saat dialog di Rumah Rakyat, Kantor Gubernur Jateng, Senin.
Pembukaan kesempatan untuk kuliah ke Korsel itu adalah tindak lanjut dari kerja sama sister province dengan Chungcheongbuk-Do dan dukungan dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Negeri Ginseng.
Pada tahun ini, kata dia, program beasiswa ke Korsel tersebut masih dalam tahap seleksi dan sejauh ini ada sekitar 800 pendaftar yang berminat mengikuti program tersebut.
Setelah terpilih 100 orang, lanjutnya, nanti akan diberikan pelatihan bahasa, budaya, dan perilaku sesuai negara tujuan yang akan dilakukan selama enam bulan sebelum diberangkatkan pada awal 2026.
Baca juga: Jawa Tengah siapkan Rp10 miliar untuk beasiswa pelajar miskin
Adapun pengawasan terhadap penerima beasiswa saat berada di Korsel akan dilakukan secara bersama-sama antara KBRI dan Pemprov Jateng.
Menurut dia, program beasiswa ke luar negeri tersebut merupakan salah satu upaya untuk mengentaskan kemiskinan di Jateng, mengingat salah satu faktor yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat adalah layanan dasar pendidikan.
"Jadi, tidak tidak cukup sandang, pangan, dan papan. Tetapi paling penting adalah pendidikan. Ia harus cerdas dan pintar sehingga bisa mengangkat kesejahteraan keluarga," katanya.
Selain Korsel, Luthfi juga membidik negara tujuan lainnya, seperti Jerman, Turki, Mesir, dan China. Proyeksi kerja sama dengan sejumlah negara tersebut juga sedang digodok.
Baca juga: Lulusan SMK dominasi pengangguran di Jateng
"Di mana saja kami coba, yang penting masyarakat jadi pintar," katanya.
Sementara itu Wakil Gubernur (Wagub) Jateng Taj Yasin Maimoen menambahkan fasilitas yang diberikan kepada penerima beasiswa selama belajar di luar negeri antara lain asrama, biaya hidup, dan asuransi kesehatan. Bahkan selama belajar di Korsel, penerima beasiswa dapat bekerja untuk mendapatkan uang tambahan.
"Paling utama adalah pendaftaran di kampus-kampus di Korsel, bisa memilih sesuai jurusan adik-adik atau yang diinginkan," kata Gus Yasin, sapaan akrabnya.
Siswi SMK Negeri 4 Semarang Chesy Aisya Afitri mengaku senang dengan adanya program beasiswa kuliah ke luar, negeri karena sangat penting sekali untuk generasi sekarang, apalagi untuk mereka yang berasal dari keluarga kurang mampu.
Chesy yang duduk di kelas 11 Desain Komunikasi Visual itu juga sudah berniat untuk ikut dalam seleksi beasiswa dan mengincar kesempatan untuk belajar di Jerman atau Turki dengan jurusan komunikasi.
Baca juga: Sekda Jateng: Kualitas pendidikan cerminkan peradaban bangsa
Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025