Probolinggo, Jawa Timur (ANTARA) - Bupati Probolinggo Mohammad Haris mengatakan sebanyak 100 desa di kabupaten setempat menjadi proyek percontohan untuk Program Desa Tematik Hijau yang menjadi program unggulan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo, Jawa Timur.
"Salah satu program unggulan yang dijalankan Pemkab Probolinggo dalam mendukung energi hijau adalah Program Desa Tematik Hijau," kata Bupati Haris dalam keterangan tertulis di Probolinggo, Rabu.
Sebelumnya Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa memberikan penghargaan kepada Bupati Probolinggo atas dukungan dalam Pendampingan Kolaborasi Penanaman Energi Hijau Berbasis Perhutanan Sosial di Kabupaten Probolinggo dalam acara Sinergi Rimbawan Dalam Rangka Pemulihan Ekosistem dan Peningkatan Sosial Ekonomi Masyarakat Kehutanan di Mojokerto, Selasa (22/7).
"Program desa tematik hijau itu akan terus diperluas untuk mendukung keberlanjutan lingkungan hidup dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat," kata Haris.
Baca juga: Kemendes dan GP Ansor kolaborasi percepat pembangunan di desa-desa
Pihaknya juga sempat berkomunikasi dengan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) terkait kelestarian alamnya, sehingga diharapkan ke depan Kabupaten Probolinggo semakin Sejahtera, Amanah-religius dan Eksis berdaya saing (SAE).
"Kami menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas penghargaan yang diterima. Alhamdulillah, Kabupaten Probolinggo mendapatkan penghargaan atas dukungan dalam kolaborasi penanaman energi hijau berbasis perhutanan sosial," katanya.
Menurutnya, pencapaian itu tidak akan mungkin terwujud tanpa dukungan dari berbagai pihak, termasuk PT Paiton Operasional Maintenance Indonesia (POMI) yang telah berkontribusi dalam program itu.
"POMI telah berhasil menanam sekitar 700 hektare tanaman energi hijau berupa gamal di area kerja kelompok perhutanan sosial di Kabupaten Probolinggo," ujarnya.
Baca juga: Kemendes siap luncurkan Modul Desa Tematik dalam rangka Hari Desa
Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.