Jakarta (ANTARA) - Memasuki bulan November, Indonesia kembali bersiap memperingati Hari Pahlawan yang jatuh setiap tanggal 10 November. Pada peringatan tahun 2025 ini, tema nasional yang diusung Kementerian Sosial adalah “Pahlawanku Teladanku: Terus Bergerak, Melanjutkan Perjuangan.”
Tema tersebut menjadi ajakan bagi seluruh rakyat untuk terus meneruskan api perjuangan para pahlawan melalui tindakan nyata dalam kehidupan sehari-hari. Di antara banyaknya pahlawan yang mengukir sejarah bangsa, tokoh perempuan memiliki peran luar biasa dalam perjuangan kemerdekaan dan pergerakan nasional. Keberanian, kecerdasan, serta keteguhan hati mereka menjadi teladan yang tak lekang oleh waktu.
Dalam rangka menumbuhkan kembali semangat peringatan Hari Pahlawan 2025, berikut ini adalah sejumlah pahlawan perempuan yang berjasa dan terus menginspirasi generasi masa kini, sejalan dengan semangat Hari Pahlawan tahun ini, berdasarkan informasi yang telah dihimpun dari berbagai sumber.
Tokoh pahlawan perempuan yang menginspirasi Indonesia
1. Cut Nyak Dien
Pahlawan perempuan asal Aceh ini dikenal gigih memimpin perlawanan terhadap pasukan kolonial Belanda dalam Perang Aceh. Semangat perjuangannya makin menyala ketika Belanda menyerbu pada akhir tahun 1875, memaksanya meninggalkan kampung halaman dan terpisah dari orang-orang terdekatnya. Meski menghadapi berbagai kehilangan, ia tidak pernah menyerah untuk mempertahankan tanah airnya.
2. Raden Ajeng Kartini
Kartini diingat sebagai tokoh yang membuka jalan bagi kesetaraan perempuan di Indonesia, terutama dalam bidang pendidikan. Pemikirannya yang maju menginspirasi lahirnya sekolah-sekolah untuk kaum perempuan melalui Yayasan Kartini yang berdiri pada tahun 1912. Perjuangannya menjadi fondasi penting bagi pendidikan perempuan hingga saat ini.
3. Dewi Sartika
Tokoh asal Cicalengka ini mendedikasikan hidupnya untuk kemajuan pendidikan bagi perempuan Nusantara. Lahir pada 4 Desember 1884 dari keluarga bangsawan, Dewi Sartika sejak kecil dikenal cerdas dan memiliki wawasan luas. Ia menggunakan ilmu serta hak istimewa yang dimilikinya untuk mengupayakan sekolah-sekolah perempuan di tanah Sunda dan memperjuangkan hak belajar bagi semua kalangan.
4. Keumalahayati
Sosok yang akrab disebut Laksamana Malahayati ini merupakan salah satu perwira laut perempuan pertama di dunia. Keterampilan militer-nya ditempa sejak muda di akademi angkatan laut, mengikuti jejak ayah dan kakek-nya. Setelah suaminya gugur, ia menghimpun pasukan perempuan yang dikenal sebagai Inong Balee untuk menghadapi penjajah.
Malahayati memimpin ribuan pejuang dan ratusan kapal dalam berbagai pertempuran di Selat Malaka, bahkan berhasil menewaskan pemimpin Belanda Cornelis de Houtman pada 1599. Ia wafat pada 1615, namun keberanian serta kepemimpinan-nya tetap dikenang sepanjang masa.
5. Rohana Kudus
Perempuan Minangkabau kelahiran 20 Desember 1884 ini dikenal sebagai wartawati wanita pertama di Indonesia. Ia juga memiliki hubungan keluarga dengan dua tokoh bersejarah, Chairil Anwar dan Soetan Sjahrir.
Rohana mendirikan sekolah Kerajinan Amai Setia pada tahun 1911 di Koto Gadang yang mengajarkan perempuan berbagai keterampilan, mulai dari baca tulis hingga ekonomi rumah tangga. Ia turut aktif berjuang melalui tulisan dan pendidikan untuk meningkatkan martabat perempuan.
6. Christina Martha Tiahahu
Pejuang muda dari Maluku ini turun ke medan perang bersama ayahnya, Kapitan Paulus Tiahahu, melawan kekuatan kolonial Belanda. Kehilangan sang ayah tidak memadamkan tekadnya untuk terus berjuang.
Christina akhirnya tertangkap dan diasingkan ke Pulau Jawa. Ia wafat dalam usia muda akibat sakit saat dalam pembuangan, namun keberaniannya telah menjadi simbol perjuangan generasi muda.
7. Nyi Ageng Serang
Tokoh perempuan pemberani dari Jawa Tengah yang ikut terjun dalam Perang Diponegoro. Ia dikenal mampu menyusun strategi perang yang efektif untuk menghadapi pasukan Belanda. Kepiawaian dan keberaniannya menjadikannya sebagai salah satu tokoh penting dalam perlawanan rakyat Jawa.
8. Maria Walanda Maramis
Pejuang perempuan dari Minahasa yang fokus memperjuangkan akses pendidikan dan peningkatan kesejahteraan bagi kaum perempuan. Ia mendirikan organisasi yang bergerak di bidang pemberdayaan wanita, sekaligus mendorong perempuan berperan aktif dalam kehidupan sosial.
9. Nyai Ahmad Dahlan
Sebagai pendiri Aisyiyah bersama suaminya, Ahmad Dahlan, ia berperan besar membuka kesempatan pendidikan bagi perempuan dalam lingkungan organisasi Islam Muhammadiyah. Gerakannya membantu perempuan untuk memperoleh hak dan ruang yang lebih luas dalam kehidupan masyarakat.
10. Fatmawati Soekarno
Ibu Negara pertama Republik Indonesia ini tak hanya dikenal sebagai penjahit bendera Merah Putih yang dikibarkan saat Proklamasi. Ia juga terlibat aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan kemanusiaan, menunjukkan bahwa kontribusi perempuan dalam membangun bangsa sangatlah besar.
Selain dari kesepuluh pahlawan di atas, tentunya masih banyak lagi pahlawan perempuan Indonesia yang telah memberikan kontribusi luar biasa dalam sejarah bangsa.
Setiap kisah perjuangan mereka mengajarkan bahwa keberanian, kecerdasan, dan keteguhan hati mampu membuka jalan bagi kemerdekaan serta kemajuan negeri ini. Semangat mereka akan selalu menjadi inspirasi bagi generasi penerus untuk terus berkarya, menjaga persatuan, dan berperan aktif membangun Indonesia yang lebih maju.
Baca juga: Mengapa 10 November ditetapkan sebagai Hari Pahlawan? Ini sejarahnya
Baca juga: Ragam kegiatan Hari Pahlawan 2025 di pusat, daerah, dan luar negeri
Baca juga: Pedoman pelaksanaan "hening cipta" Hari Pahlawan 2025 selama 60 detik
Pewarta: Sean Anggiatheda Sitorus
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































