Jakarta (ANTARA) - Grand Slam ketiga tahun ini, Wimbledon, yang dimulai 29 Juli sampai 13 Juli di lapangan rumput All England Lawn Tennis and Croquet Club, Church Road, London, akan menjadi panggung para petenis papan atas bertarung memperebutkan salah satu gelar prestisius di dunia tenis.
Salah satu sorotan utama jelas tertuju kepada penampilan dua petenis yang digadang-gadang mewakili era baru dunia tenis putra, yakni Jannik Sinner dan Carlos Alcaraz.
Tentu masih hangat dalam ingatan para penggemar tenis, ketika dua anak muda ini memainkan pertandingan final selama lima jam 29 menit sebelum akhirnya Alcaraz bangkit dan mengangkat trofi Roland Garros di Court Philippe-Chatrier pada 6 Juni lalu.
Final klasik di Roland Garros bak menandai dominasi Alcaraz dan Sinner di ajang Grand Slam. Kedua petenis itu memiliki catatan sangat cemerlang dalam enam Grand Slam terakhir. Alcaraz tiga kali menjadi juara (Roland Garros 2024, Wimbledon 2024, dan Roland Garros 2024), demikian pula Sinner dengan tiga gelar juara (Australian Open 2024, US Open 2024, Australian Open 2024).
Alcaraz telah dua kali berturut-turut menjadi juara di Wimbledon, yang membuatnya difavoritkan banyak pihak untuk dapat meraih mahkota ketiganya di lapangan rumput Inggris. Sinner juga tidak dapat dipandang sebelah mata untuk dapat kembali mengungguli Alcaraz dan para penantangnya.
Djokovic masih layak diperhitungkan
Salah satu petenis legendaris yang mewakili era sebelumnya, Novak Djokovic, kini telah berusia 38 tahun. Meski demikian, ia dinilai masih berpeluang untuk menjadi juara dan memenangi gelar Grand Slam ke-25nya.
Djokovic selaku pemilik tujuh gelar di Wimbledon, tentu masih layak diperhitungkan. Ia merupakan pemilik gelar Wimbledon tunggal putra terbanyak peringkat kedua (2011, 2014, 2015, 2018, 2019, dan 2021), dan hanya kalah dari Roger Federer yang memiliki delapan gelar.
Namun Djokovic tentu menghadapi tantangan besar untuk dapat berjaya di Wimbledon. Selain faktor stamina yang membuatnya dinilai akan kesulitan memainkan pertandingan format lima set, Djokovic juga tidak memainkan kompetisi lapangan rumput sebagai pemanasan sebelum bermain di Wimbledon.
Djokovic bukan merupakan satu-satunya petenis yang berpeluang merusak dominasi Sinner dan Alcaraz. Para petenis lain seperti Alexander Zverev, Daniil Medvedev, maupun spesialis rumput seperti Tommy Paul dan Taylor Fritz juga dapat menghadirkan kejutan.
Baca juga: Alcaraz latih tanding dengan Fonseca jelang Wimbledon
Baca juga: Sinner, Alcaraz dan Djokovic masuk daftar ganda campuran US Open
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.