Padang (ANTARA) - Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka meminta dana Bantuan Subsidi Upah (BSU) BPJS Ketenagakerjaan 2025 yang telah dikucurkan oleh pemerintah digunakan secara bijaksana untuk keperluan yang penting.
"Kami minta kepada penerima agar menggunakannya secara bijaksana, jangan digunakan untuk hal negatif seperti judi online (judol) dan sejenisnya," kata Wapres Gibran saat memantau peluncuran BSU 2025 di Padang, Sumatera Barat (Sumbar), Rabu.
Wapres menegaskan bagi penerima yang ketahuan menggunakan uang bantuan itu untuk judol maka bantuan terhadap penerima yang bersangkutan akan dicabut.
Wapres juga menyarankan agar uang BSU digunakan untuk kebutuhan yang sifatnya prioritas atau utama, apalagi saat ini tengah memasuki tahun ajaran baru.
Baca juga: Gibran ingatkan jangan ada pemotongan dana Bantuan Subsidi Upah
"Gunakan untuk kebutuhan seperti sembako atau kebutuhan anak-anak, apalagi saat ini masuk tahun ajaran baru," ucapnya.
Wapres juga memerintahkan kepada pihak Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) agar realisasi penyaluran dana BSU bisa dilakukan seratus persen menjelang akhir Juli 2025.
"Ini sudah masuk akhir bulan, maka saya harapkan realisasinya bisa seratus persen. Setiap kendala harus diatasi dan dicarikan solusi," kata Wapres Gibran.
Gibran menegaskan BSU adalah program dari Presiden Prabowo Subianto, maka realisasinya harus mencapai seratus persen sebagaimana yang ditargetkan.
Ia juga mengingatkan agar penyaluran dana BSU dikawal secara maksimal sehingga tepat sasaran dan tidak ada pemotongan apapun.
Baca juga: Menaker sebut penyaluran BSU capai 92 persen secara nasional
Sementara itu Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli yang turut hadir menyatakan akan menuntaskan penyaluran dana BSU itu secepatnya hingga seratus persen.
Berdasarkan target awal seharusnya penyaluran dana dana BSU rampung seratus persen pada akhir Juli 2025, namun saat ini masih mendekati angka seratus persen.
Menaker Yassierli menjelaskan beberapa tantangan yang ditemui dalam penyaluran adalah penerima yang berada di daerah terluar dan terdepan. Namun demikian pihaknya berkomitmen untuk menuntaskan penyaluran dana BSU itu secepatnya dengan mengatasi berbagai tantangan yang muncul.
Dalam menyalurkan dana tersebut Kemnaker bekerja sama dengan PT Pos Indonesia serta BPJS Ketenagakerjaan, yang memiliki jangkauan serta jaringan yang luas.
Baca juga: Menaker sebut penerima BSU tahun ini turun sekitar 1 juta orang
Pewarta: Rahmatul Laila
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.