Kepala Perpusnas sebut 3 kunci penguatan Relawan Literasi Masyarakat

1 hour ago 1

Jakarta (ANTARA) - Kepala Perpustakaan Nasional (Perpusnas) E Aminudin Aziz menyebut tiga kunci utama dalam memperkuat Relawan Literasi Masyarakat (Relima) yang terdiri atas semangat, keikhlasan, dan konsistensi.

"Semangat para Relima sudah tumbuh kuat. Mereka ikhlas bekerja tanpa mengeluh, meski insentif terbatas ternyata menjadi sesuatu yang tidak dikejar. Konsistensi mereka untuk terus hadir, meski kerap mendapatkan penolakan, menjadi motor penggerak gerakan literasi," ujarnya dalam keterangan di Jakarta, Selasa.

Ia menyampaikan hal tersebut dalam pembukaan pertemuan pembelajaran sebaya Relima di Bogor, Jawa Barat, Senin (10/11).

Ia menegaskan meski banyak tantangan muncul dari para pegiat literasi di berbagai daerah, semua memiliki tujuan yang sama, yakni membangun masyarakat literat untuk kemajuan bangsa.

"Kita semua punya tujuan yang sama yaitu membangun masyarakat menjadi literat, yang menjadi modal utama negara maju," ucapnya.

Ia menilai bahwa Relima yang diinisiasi secara nasional merupakan gerakan besar yang tidak kalah penting dibandingkan dengan gerakan literasi lainnya.

Baca juga: Perpusnas ajak anak muda jadi inspirator gerakan literasi di medsos

Apalagi Relima didukung dengan keberadaan fasilitator daerah (Fasda) yang sebelumnya telah berjalan.

"Persoalannya adalah, silaturahmi belum terbangun antara Relima dan fasda, sehingga muncul anggapan seolah-olah Relima merupakan pengganti dari forum dan sinergi Perpusnas dengan Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS). Padahal, seharusnya ada sinergi antara dua sisi ini. Gerakan literasi akan pincang bila berjalan sendiri-sendiri," katanya.

Perpusnas berkomitmen untuk memperluas gerakan Relima. Tahun ini terdapat 180 Relima dari 178 kabupaten/kota di 33 provinsi di Indonesia. Tahun depan, Perpusnas menargetkan peningkatan yang lebih besar.

"Tahun depan saya pastikan ada lagi, yang jumlahnya justru lebih banyak jumlah lokusnya. Rencananya ada sekitar 350 lokus, berarti ada 350 Relima," katanya.

Ia juga mengajak seluruh Relima untuk memperkuat komunikasi dan sinergi.

Ia mengingatkan perubahan besar berawal dari langkah kecil yang dilakukan bersama.

"Jika kita tidak dapat mengerjakan hal-hal besar, mari kita kerjakan yang kita bisa. Hal kecil yang dikerjakan dengan semangat, keikhlasan, dan konsistensi, bila dilakukan bersama akan menjadi besar," katanya.

Pembelajaran Sebaya Relima Tahun 2025 diselenggarakan pada 10–13 November 2025. Pada hari kedua, kegiatan ini akan diisi dengan dialog literasi bersama Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT), Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, serta Wakil Menteri Dalam Negeri. Selain itu, juga diisi dengan forum dialog untuk berbagi cerita mengenai karya nyata hasil implementasi di lapangan.

Baca juga: Kemensos dan Perpusnas bangun perpustakaan modern di Sekolah Rakyat

Baca juga: Perpusnas dukung MBG, siapkan bacaan "bergizi" dukung peningkatan literasi

Baca juga: Perpusnas perluas akses buku bacaan atasi indeks literasi rendah

Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |