Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono mendengar langsung aspirasi dari penerima manfaat bantuan sosial dalam Public Hearing Gempita (Gerakan Milenial Pecinta Tanah Air) bersama Kantor Komunikasi Presiden di Jakarta pada Rabu.
Dalam kegiatan yang bertajuk Negara Beri Bukti, Masyarakat Terima Hasil, ia bertemu dengan enam penerima manfaat yang menerima bantuan pemberdayaan usaha, bantuan PKH dan rehabilitasi.
Salah satu penerima manfaat disabilitas sensorik netra Ahmad Habiballoh (41) menyampaikan kepada Wamensos bahwa melalui program rehabilitasi kini ia dapat hidup mandiri di tengah masyarakat.
Sebelumnya, Abi mendapatkan rehabilitasi di Sentra Terpadu Pangudi Luhur Bekasi. Kini, ia berhasil menjadi instruktur refleksi di sana.
Baca juga: Wamensos sebut 66 sekolah rakyat sudah siap dibangun tahun ini
Menanggapi hal itu, Wamensos mengatakan bahwa memberikan perlindungan terhadap masyarakat rentan merupakan bagian dari tugas perlindungan sepanjang hayat.
"Kemensos melakukan program-program Intervensi dan Atensi untuk membantu mereka yang berasal dari keluarga miskin," katanya.
Menurutnya, pihaknya tidak hanya memberikan perlindungan dan rehabilitasi sosial, tetapi juga dengan memberikan pemberdayaan.
Baca juga: Wamensos ajak mahasiswa terlibat dalam pengentasan kemiskinan
Dengan begitu, masyarakat yang masih produktif dan menerima bantuan sosial dapat diberikan bantuan pemberdayaan agar mendapatkan penghasilan sendiri dan tidak tergantung kepada bantuan sosial dari pemerintah
Kepada peserta yang hadir, Wamensos Agus juga menyampaikan pesan dari Presiden Prabowo terkait bansos yang harus tepat sasaran.
"Sekarang Indonesia sudah punya data tunggal sosial ekonomi nasional. Semua harus berangkat dari situ untuk menyusun program-programnya, supaya indikator-indikator pengentasan kemiskinan dan kemiskinan ekstrem bisa kita lihat," kata Wamensos Agus.
Pesan Presiden berikutnya, kata Mensos, adalah menurunkan angka kemiskinan Indonesia di bawah 5 persen tahun 2029.
Tindak lanjut dari pengentasan dan penghapusan kemiskinan telah diamanatkan presiden melalui Inpres No. 8 tahun 2025.
"Tugas Kemensos adalah memutakhirkan data, data tunggal sosial ekonomi nasional itu supaya para penerima manfaat bansos tepat sasaran," ujar Agus Jabo.
Baca juga: Wamensos: Pilar sosial harus layani dan sejahterakan masyarakat
Selanjutnya, ia juga mengatakan pesan Presiden yang lain ialah membangun Sekolah Rakyat, yang bersinergi dengan K/L lain.
Ia menyebutkan, Sekolah Rakyat akan dibuka pada bulan Juli nanti dan diperuntukkan bagi keluarga miskin dan miskin ekstrem untuk memotong transmisi kemiskinan.
Pewarta: Hana Dewi Kinarina Kaban
Editor: M. Tohamaksun
Copyright © ANTARA 2025