Tasikmalaya (ANTARA) - Wakil Bupati Tasikmalaya Asep Sopari Al Ayubi menyatakan menu Makan Bergizi Gratis (MBG) dipastikan harus higienis agar tidak terjadi keracunan seperti di Kecamatan Cikalong, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.
"Tidak boleh lalai, dan harus betul-betul memperhatikan, pertama dari unsur higienis, yang kedua dari cara mengolah," kata Asep Sopari Al Ayubi menanggapi kasus keracunan siswa di Kecamatan Cikalong, Tasikmalaya, Jumat.
Ia menuturkan pihaknya sudah mendapatkan laporan adanya sejumlah siswa SD dan paud di Cikalong, Kabupaten Tasikmalaya yang mengeluhkan sakit gejala keracunan makanan tidak lama setelah mengkonsumsi MBG di sekolahnya, Kamis (18/9).
Adanya kasus dugaan dari MBG itu, kata dia, maka pihaknya meminta pengelola program yakni Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) setempat untuk lebih kompeten dan profesional dalam menjalankan tugasnya.
Program MBG, kata dia, merupakan program nasional yang strategis dan menjadi prioritas sehingga harus mendapatkan perhatian serius yang tujuannya untuk memenuhi kebutuhan gizi anak-anak.
"Ini adalah program nasional yang sangat strategis, yang menjadi program unggulan Pak Prabowo, maka semua harus punya perhatian serius," katanya.
Ia menegaskan pihak yang terlibat dalam menjalankan program penyaluran MBG itu harus memperhatikan banyak hal mulai dari pengadaan barang pangan, pengolahan sampai pendistribusiannya.
Baca juga: Denpasar siap salurkan MBG untuk ibu hamil hingga balita mulai Oktober
Selanjutnya, kata dia, penyaluran MBG harus tepat waktu diterima oleh anak-anak di sekolah dengan memperhatikan kandungan gizi yang baik untuk pertumbuhannya.
"Jadi, harus dihindari betul semua kekurangan atau kesalahan, karena ini menyangkut kepada jiwa manusia," katanya.
Ia menambahkan Pemkab Tasikmalaya sedang mempersiapkan Satuan Tugas MBG yang bertugas untuk mengawasi terhadap pelayanan, kemudian pemetaan terhadap wilayah layanan.
Satgas MBG itu, kata dia, juga bertugas untuk memastikan bahan baku pangan dalam program MBG tersebut bersumber dari daerah Tasikmalaya yang memiliki kualitas bagus.
"Kita akan pastikan sumber bahan bakunya dari lokal, dan tentunya memiliki kualitas yang baik," katanya.
Baca juga: Gubernur DIY duga keracunan MBG dipicu masakan disiapkan terlalu dini
Kepala Polsek Cikalong AKP Dede Darmawan menambahkan, pihaknya bersama petugas kesehatan masih terus memantau dan menangani siswa yang menjadi korban keracunan makanan.
Ia menyebutkan sampai saat ini ada 13 siswa yang mengeluhkan sakit perut, pusing, mual, dan muntah-muntah setelah menyantap makanan program MBG, sehingga harus dibawa ke puskesmas untuk mendapatkan penanganan medis.
Baca juga: Mensesneg minta maaf dan janji pulihkan korban keracunan MBG
Pewarta: Feri Purnama
Editor: Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.