Pemkot Pekalongan gandeng Kedubes Belanda rilis batik ramah lingkungan

3 hours ago 3

Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, berkerja sama dengan Kedutaan Besar Belanda meluncurkan program "Green Batik Design Challenge" dengan tujuan untuk mendorong inovasi, kreativitas, dan keberlanjutan dalam industri batik.

Wakil Wali Kota Pekalongan Balgis Diab di Pekalongan, Rabu, mengatakan bahwa program tersebut menjadi langkah nyata dalam memperkuat posisi Kota Pekalongan sebagai Kota Kreatif Dunia untuk kategori Crafts and Folk Art yang telah diakui UNESCO.

"Program ini tidak hanya menonjolkan keindahan estetika batik tetapi juga memperhatikan aspek keberlanjutan dalam proses produksinya," katanya.

Menurut dia, melalui program ini, para pembatik dapat menambahkan inovasi dan kreasi tanpa batas tetapi tetap memegang prinsip ramah lingkungan.

"Harapannya, karya-karya ini bisa menjadi jendela dunia bagi ekonomi kreatif daerah untuk membuktikan bahwa dari sehelai batik, kita bisa membuka peluang yang begitu luas," kata Balqis.

Ia mengatakan nantinya hasil karya terbaik yang terpilih akan ditampilkan di Museum Erasmus Huis, Jakarta yang dikenal sebagai pusat kebudayaan Belanda yang menampilkan berbagai karya seni berkualitas tinggi.

Baca juga: 10 motif batik paling populer dari berbagai daerah di Indonesia

Selain itu, kata dia, hasil karya pemenang juga akan dijadikan merchandise khususnya bagi para pengunjung dan wisatawan yang datang ke Museum Erasmus Huis.

"Kami berharap inisiatif ini dapat memperkuat hubungan budaya antara kedua negara dan membuka peluang ekonomi baru bagi para pelaku industri batik di tingkat lokal.Tentu ini tidak mudah untuk bisa menampilkan karya di Museum Erasmus Huis. Oleh karena itu, kesempatan ini merupakan bentuk apresiasi luar biasa terhadap kreativitas para pembatik Pekalongan," jelas Balqis lagi.

Baca juga: Hari Batik di Ukraina: Diplomasi budaya dan gelar profesor ke Dubes RI

Baca juga: Pemkot Pekalongan selenggarakan membatik sepanjang 16 meter

Pewarta: Kutnadi
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |