Jakarta (ANTARA) - Wakil Bupati Kepulauan Seribu Aceng Zaini mengajak warga kepulauan di Provinsi DKI Jakarta tersebut untuk melakukan aksi nyata dalam menjaga lingkungan sebagai upaya mendukung destinasi pariwisata.
"Kalau lingkungan kita terjaga, wisatawan akan merasa betah maka masyarakat juga yang akan merasakan manfaat ekonomi dari pariwisata yang sehat dan berkelanjutan," kata dia usai meresmikan "Gerakan Wisata Bersih" di Jakarta, Rabu.
Menurut dia, aksi nyata tersebut bisa dimulai dari pembersihan pantai dengan membersihkan sampah dan limbah untuk menjaga keindahan pesisir.
Selain itu penghijauan dengan menanam mangrove dan tanaman lain untuk mencegah abrasi serta menjaga ekosistem.
Lalu pengelolaan sampah dengan cara memperkuat sistem pengolahan sampah agar dampaknya terhadap laut dapat ditekan.
Baca juga: Belasan anak menempuh pendidikan di pulau terluar Kepulauan Seribu
Baca juga: 13 KK di Kepulauan Seribu dapat bantuan perbaikan rumah
Selanjutnya, promosi pariwisata berkelanjutan dengan cara mengedukasi wisatawan agar berpartisipasi menjaga kebersihan dan tidak merusak lingkungan.
Menurut Aceng, kolaborasi ini diharapkan dapat menciptakan lingkungan wisata yang bersih, sehat dan nyaman. "Sekaligus menjaga daya tarik Pulau Seribu di mata wisatawan," katanya.
Sebelumnya, Wakil Bupati Kepulauan Seribu Aceng Zaini mengaktifkan "Gerakan Wisata Bersih" yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat sekaligus memperkuat pariwisata berkelanjutan dan ramah lingkungan di wilayah Kepulauan Seribu.
"Gerakan Wisata Bersih" menjadi upaya bersama pemerintah dan masyarakat untuk menjaga kebersihan serta kelestarian alam kepulauan yang menjadi destinasi wisata unggulan DKI Jakarta.
"'Gerakan Wisata Bersih' ini bukan hanya tentang kebersihan, tapi juga bagaimana kita mengajak masyarakat, pelaku wisata dan wisatawan menjaga keberlanjutan lingkungan di Kepulauan Seribu,” kata dia.
Baca juga: Kepulauan Seribu aktifkan "Gerakan Wisata Bersih"
Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.