Tak kalah dari Mendikdasmen, Prabowo bacakan pantun soal digitalisasi

1 hour ago 2

Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Prabowo Subianto membacakan dua bait pantun soal digitalisasi pembelajaran saat mengakhiri sambutannya, seolah tidak ingin kalah dari Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti yang membawakan pantun.

Usai menyampaikan sambutannya pada peluncuran digitalisasi pembelajaran untuk Indonesia Cerdas di SMP Negeri 4 Kota Bekasi, Jawa Barat, Senin, Presiden Prabowo membacakan pantun yang disambut antusias para siswa.

"Ini ketinggalan. Ini salah satu yang paling penting. Pantun. Saya enggak mau kalah sama Menteri Pendidikan Dasar. Ke pasar pagi membeli pepaya. Pulangnya singgah di taman kota," kata Presiden Prabowo yang disambut balasan "cakep" dari para murid.

"Digitalisasi pembelajaran kian berjaya. Meningkatkan mutu pendidikan bangsa kita," kata Prabowo melanjutkan pantunnya yang disambut tepuk tangan meriah.

Tak hanya pantun satu bait, Prabowo pun membacakan pantun lainnya di hadapan guru dan siswa seluruh Indonesia yang turut menyaksikan lewat konferensi video secara daring.

"Air mengalir di lereng perbukitan
Jernih memancar cahaya mentari
Pendidikan dengan digitalisasi pembelajaran
Inovasi dan kreasi akan melahirkan generasi cerdas," kata Prabowo membacakan pantun keduanya.

Baca juga: Prabowo luncurkan program Digitalisasi Pembelajaran 2025

Dalam peluncuran penyediaan smartboard untuk kegiatan belajar-mengajar itu, Presiden Prabowo menekankan bahwa pendidikan adalah kunci dari kebangkitan suatu bangsa.

Menurut Presiden, hanya melalui pendidikan lah, Indonesia bisa menjadi negara yang berhasil dan merdeka. Di dalam pendidikan, terdapat teknologi dan ilmu pengetahuan yang menuntun Indonesia pada kunci keberhasilan dan kemakmuran.

"Kemerdekaan kita proklamasikan 17 Agustus Tahun '45, tapi sebelumnya tokoh-tokoh pendidikan, sudah melalui pesantren-pesantren, melalui sekolah-sekolah, melalui Taman Siswa, tumbuh kemampuan rakyat. Kita memahami bahwa pendidikan dan teknologi, sains, ilmu pengetahuan adalah kunci keberhasilan, adalah kunci kemakmuran. Tidak ada kemakmuran kalau kita tidak bisa menguasai sains dan teknologi," kata Prabowo.

Adapun peluncuran Digitalisasi Pembelajaran untuk Indonesia Cerdas menandai penyediaan interactive flat panel (IFP) atau smartboard untuk 173.000 sekolah di seluruh wilayah Indonesia.

Baca juga: Prabowo targetkan pemasangan 1 juta panel smartboard tahun depan

Baca juga: Prabowo: Program digitalisasi sekolah lampaui ekspektasi pemerintah

Baca juga: Mendikdasmen lapor Presiden sudah salurkan 172 ribu IFP ke sekolah

Pewarta: Mentari Dwi Gayati/Andi Firdaus
Editor: Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |