Jakarta (ANTARA) - Para ilmuwan menemukan bahwa vaksin herpes zoster yang biasanya diberikan kepada orang dewasa yang lebih tua dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi kesehatan jantung, melindungi terhadap penyakit kardiovaskular hingga delapan tahun.
Ditulis laman Medical Daily, Selasa (6/5), temuan baru yang dipublikasikan di European Heart Journal, vaksin herpes zoster dapat mengurangi risiko keseluruhan kejadian kardiovaskular utama hingga 23 persen, termasuk stroke, gagal jantung, dan penyakit jantung koroner.
"Studi kami menunjukkan bahwa vaksin herpes zoster dapat membantu menurunkan risiko penyakit jantung, bahkan pada orang yang tidak memiliki faktor risiko yang diketahui. Ini berarti bahwa vaksinasi dapat memberikan manfaat kesehatan selain mencegah herpes zoster," kata Profesor Dong Keon Yon yang memimpin studi tersebut.
Baca juga: Studi sebut vaksin herpes zoster turunkan risiko demensia
Temuan itu didasarkan pada data ekstensif dari lebih dari 1 juta orang di Korea Selatan, yang melacak mereka sejak tahun 2012 dan seterusnya. Para peneliti menganalisis status vaksinasi mereka bersama dengan data kesehatan kardiovaskular, serta faktor-faktor lain yang memengaruhi seperti usia, jenis kelamin, kekayaan, dan gaya hidup.
Ketika efek perlindungan individu dihitung, vaksin tersebut ditemukan dapat mengurangi risiko gagal jantung hingga 26 persen, penyakit jantung koroner hingga 22 persen, serta stroke dan serangan jantung hingga 26 persen.
Efek perlindungan vaksin tersebut sangat kuat di kalangan pria, orang dewasa di bawah 60 tahun, dan mereka yang memiliki kebiasaan gaya hidup tidak sehat seperti merokok, minum alkohol berlebihan, atau kurang aktivitas fisik.
Baca juga: Papdi sebut perempuan lebih berisiko terjangkit cacar api
Infeksi herpes zoster dikaitkan dengan kerusakan pembuluh darah, peradangan, dan pembentukan bekuan darah, yang semuanya dapat menyebabkan penyakit jantung. Dengan mencegah herpes zoster, vaksin dapat membantu mengurangi risiko ini.
Herpes zoster menyebabkan ruam kulit yang menyakitkan dan komplikasi yang parah, terutama pada orang dewasa yang lebih tua dan orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Sekitar 30 persen orang dapat terkena infeksi ini jika tidak divaksinasi.
Manfaat yang lebih kuat yang diamati pada individu yang lebih muda kemungkinan besar disebabkan oleh respons imun yang lebih kuat sementara perlindungan yang lebih besar pada pria mungkin disebabkan oleh perbedaan dalam cara vaksin memengaruhi mereka.
Baca juga: PAPDI tekankan pentingnya vaksin bagi orang dewasa cegah cacar api
Baca juga: Sosialisasi vaksinasi dewasa bisa kendalikan penyakit cacar
Penerjemah: Fitra Ashari
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2025