Jakarta (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta Selatan (BPBD Jaksel) akan memasang kayu dolken sebagai turap sementara pada tembok roboh di Jalan Raya Kalibata Timur RT 01/RW 01, Pejaten Timur, Pasar Minggu.
"Akan dilakukan pemasangan kayu dolken oleh Sumber Daya Air (SDA) untuk turap sementara," kata Komandan Pleton BPBD Jakarta Selatan, Muhammad Nur di Jakarta, Rabu.
Nur mengatakan tembok roboh tersebut ditangani SDA, Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Kalibata dan Pejaten Timur.
Adapun pada sekolah terdampak, saat ini SMK Walisongo kondisi airnya sudah surut.
"Akses Jalan Raya Kalibata Timur sudah bisa dilalui kendaraan roda dua dan roda empat," ujarnya.

Sementara, Lurah Pejaten Timur, Rocky A. Tarigan mengatakan, tembok roboh di antara Jalan Kalibata Timur dan Jalan Empang III ini disebabkan hujan deras yang membuat debit air di dalam saluran meningkat.
Baca juga: Tembok bekas pabrik mebel ambruk timpa tiga rumah di Duren Sawit
"Jadi, memang debit air dari seluruh saluran yang ada di sekitar lokasi tersebut titik kumpulnya di situ. Sehingga, hujan semakin deras, air meluap dan tembok tidak kuat menahannya," ujar Rocky.
Pihaknya pun mengerahkan sebanyak 50 personel gabungan untuk membenahi tembok roboh tersebut.
Dia berharap agar saluran tersebut bisa segera dialihkan menjadi fasilitas umum (fasum) agar kejadian serupa tidak terjadi kembali.
"Lahannya sudah kita cek bersama dengan SDA, memang belum dialihkan menjadi fasilitas sosial fasum, namun untuk antisipasi kejadian seperti ini, kami sudah bersurat agar dilakukan pembuatan saluran air secepat mungkin. Tapi kejadian tembok roboh yang kita tidak inginkan, akhirnya terjadi," ucapnya.
Ke depan, lanjutnya, permasalahan ini akan dirapatkan bersama Niffaro Park selaku pihak pengembang dan unsur terkait pada Jumat (9/5) di Kantor Walikota Jakarta Selatan.
Baca juga: Tembok SPBU di Tebet roboh tewaskan tiga orang
Robohnya tembok di Jalan Raya Kalibata Timur lantaran luapan kali sodetan dan banjir setinggi 60 sentimeter (cm) akibat hujan lebat di daerah itu.
Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2025